

Jateng, BU
Galang Persahabatan dan Pendidikan Karakter, kini menjadi tujuan
utama dalam kebijakan nasional di bidang pendidikan, dalam pendidikan karakter
merupakan unsur utama dalam pencapaian visi dan misi pembangunan nasional, mengacu
pada permendiknas nomor 34 tahun 2006 dan nomor 39 tahun 2008 serta
permendiknas nomor 23 tahun 2015. SDN Pendrikan Lor 01, kota Semarang
mengimplementasikan pendidikan karakter dalam bentuk pembiasaan sekolah,
pelaksanaanya mengacu pada 18 karakter bangsa, beberapa diantaranya :
1. Nilai karakter cinta tanah air (mendengarkan lagu daerah)
2. Nilai karakter disiplin (pengibaran bendera)
3. Nilai karakter mandiri (persiapan apel pagi)
4. Nilai karakter kebersamaan (perjalanan menuju tempat apel)
5. Nilai karakter semangat kebangsaan (menyanyikan lagu nasional)
6. Nilai karakter religius (doa awal pembelajaran)
7. Nilai karakter cinta tanah air (penghormatan bendera)
8. Nilai karakter peduli sosial (penekanan nilai karakter)
9. Nilai kreatif dan gemar membaca (bercerita)
10. Nilai karakter menghargai prestasi (penyematan pin teladan).

SDN Pendrikan Lor, saat ini mendirikan Angkringan Baca (Anjungan
Karakter Selingan Baca dan Cerita ), guna mendukung dan mengoptimalkan fungsi
perpustakaan dengan mendirikan tempat baca didepan halaman sekolah, dengan
adanya Angkringan Baca bertujuan menjembatani jauhnya akses perpustakaan
sehingga mempermudah literasi siswa sebelum,setelah, maupun saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung dan pada saat jam istirahat.
Kepala Sekolah SDN Pendrikan Lor 01, Abdul Kholik, tidak hanya
tempat angkringan baca saja, akan tetapi di SDN Pendrikan Lor 01 juga terdapat
: 1.TALAS ( Taman Kelas ), tujuan didirikannya taman kelas adalah sebagai
pembentukan karakter dan salah satu cara penekanan nilai karakter yang dalam
aplikasinya, dapat memotifasi siswa dengan pemberian reword berupa pin
adiwiyata, dengan adanya taman kelas, mampu dan memotifasi tumbuh dan
berkembangnya 18 karakter siswa, seperti : religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi bersahabat/komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.
2. TOBAT SAMBAL ( tanaman obat sarana pembelajaran ), juga
termasuk sarana pembelajaran bagi siswa baik didalam ruangan maupun diluar,
dengan dibuatnya tanaman obat dilingkungan sekolah amatlah penting
diperkenalkan dalam pembahasan pembelajaran, oleh karena itu terpenuhinya jenis
tanaman obat sangat mutlak diupayakan dilingkungan sekolah.
3. PETRA ( Permainan Tradisional ), kecenderungan siswa meniru hal
yang berbahaya maupun tidak terpuji merupakan perilaku sebagian siswa, sehingga
apabila tidak disibukan dan difasilitasi dengan sarana maupun kegiatan yang
positif akan berdampak siswa bisa melakukan hal yang negatif, dengan adanya
sarana permainan tradisional pada waktu jam istirahat, merupakan waktu yang
dinanti siswa untuk mengaktualisasikan diri bersama- sama melalui permainan
yang dipandang menyenangkan, beberapa jenis permainan tradisional dipandang
perlu , guna membatasi permainan baru yang negatif dan tidak mendidik
yang disesuaikan dengan kondisi yang ada dilingkungan sekolah
.( Pramu.S /Sigit
)