
Singkil, BU
Sejumlah warga
masyarakat Kampung Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil menjelaskan kepada
Bhayangkara Utama, bahwa pengelolaan
Dana Desa yang bersumber dari APBN konon langsung dikelola oleh Kepala Kampung
dimana penggunaan dana dalam bentuk bangunan fisik tidak maksimal,
kesanya hanya akal-akalan, kata nara
sumber.
Hal ini dapat
dibuktikan, Lanjut narasumber,
pada APBN Tahun Anggaran 2015
masyarakat Kampung setempat tidak tahu pasti berapa jumlah Dana Anggaran karena
Kepala Kampung tidak transparan
tentang dana tersebut.
“Kami tidak melihat
adanya pembuatan bangunan fisik apapun di Tahun Anggaran 2015 lalu di Kampung kami ini terkecuali hanya pembuatan
satu unit gedung Kantor Kepala
Kampung itu sendiri,” kata sumber itu.
Namun lanjut nara
sumber, sejauh itu kami juga tidak melihat adanya pemeriksaan insentif dari
pihak manapun juga terhadap pengelola Dana Desa tahun anggaran 2015 pada kampung kami. Begitu
pula, pada APBN tahun 2016 baru
lalu.
Karena tidak adanya transparansi
Kepala Kampung tentang besaran dana kesannya selalu terselubung dan fisik bangunan paritnya juga dibuat asal
jadi.
Menyikapi hal
tersebut, Bhyangkara Utama mencoba menemui Juli Serdana Berutu, Kepala Kampung Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil guna
mengkonfirmasikan hal dimaksud pada Jumat 24 Maret 2017 lalu, namun sayang Pak Kepala Kampung tidak ada di
tempat.
Lebih runyam lagi
saat Bhayangkara Utama melanjutkan penelusuran di lokasi Kampung Suka Makmur menemukan beberapa
warga kampung yang sedang
berkumpul di teras rumah warga
setempat dan kebetulan tengah berbincang tentang upah kerja pembuatan bangunan
parit yang belum dibayar lunas oleh sang Kepala Kampung.
Bangunan fisik
pembuatan parit itu memang tidak maksimal, di samping bahan meterial pasirnya tidak bagus campuran semennya juga
terlalu sedikit. Cor-coran parit seperti membuat bingkai, makanya bangunan
parit itu terlihat tidak kukuh, mudah pecah maupun mudah runtuh, kata warga saat berbincang kepada BU
.
(M.Damanik)