Slok Kota, BU
Akhirnya Pemerintah Kota (Pemko) Solok angkat bicara terkait isu dugaaan
tindakan persekusi yang dilakukan oleh sejumlah organisasi masyarakat (Ormas)
terhadap dr. Fiera Lovita, menyusul status akun media sosialnya yang dinilai
menghina salah seorang ulama.
Kejadian ini tiba-tiba membawa nama Kota Solok menjadi perbincangan hangat
di tingkat Nasional akibat gelombang pemberitaan yang begitu gencar dilakukan
oleh sejumlah media. Kota Solok langsung terkenal di seantero nusantara.
Secara tidak langsung memancing gejolak sosial di tengah masyarakat.
Gelombang protes dan kecaman dari segala elemen masyarakat terus mengalir.
Hingga puncaknya, Senin 5 Juni lalu, segenap masyarakat dan legislator Kota
Solok menggelar aksi damai menolak pernyataan dr. Fiera yang disinyalir
menyudutkan nama baik Kota Solok di pentas nasional.
"Sejauh ini kehidupan bermasyarakat dan kamtibmas di Kota Solok
berjalan aman dan damai, jauh dari kesan negatif yang dimunculkan dari
pengakuan dr. Fiera Lovita yang merasa mengalami intimidasi dan ancaman dari
sejumlah ormas dan masyarakat Kota Solok," ungkap Wali Kota (Wako) Solok,
Zul Elfian.
Masyarakat Kota Solok, tegas Zul Elfian, sangat menghargai toleransi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Masyarakat Kota Solok selalu
mengedepankan musyawarah dalam menyikapi berbagai isu-isu yang menyangkut
kemaslahatan umat dan persoalan lainnya yang ada di tengah masyarakat.
Kota Solok merupakan daerah yang memegang teguh falsafah
adat Minangkabau, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Syarak mangato adat mamakai. Terkait dugaan
persekusi di Kota Solok, Pemerintah Kota Solok mendukung percepatan
penyeleseian menyerahkan sepenuhnya terhadap proses hukum sesuai ketentuan
berlaku.
"Pemerintah daerah,
Forkompinda, tokoh masyarakat, tokoh adat dan segenap masyarakat Kota Solok
menentang segala bentuk persekusi di Kota Solok,
" terang Zul Elfian
didampingi Wakil Wali Kota (Wawako) Solok, Reinier serta unsur Forkompinda Kota
Solok.
Sementara itu, Kapolres Solok Kota
AKBP Dony Setiawan melalui Wakapolres Kompol Sumintak mengatakan, pihak
Mapolres Solok Kota masih mendalami kasus dugaan persekusi yang menimpa dr.
Fiera Lovita akibat statusnya di media sosial yang dinilai melecehkan salah
seorang ulama.
"Awalnya kasus dugaan persekusi
ini sudah selesai beberapa waktu lalu di RSU Solok yang berujung pada surat
pernyataan sejumlah pihak terkait yang difasilitasi pihak rumah sakit dan
dimediasi Pihak Kepolisian, namun malah menjalar hingga menjadi perhatian
Nasional" terang Kompol Sumintak.
Pihak kepolisian Solok Kota akan
berupaya maksimal mungkin untuk menyelesaikan duduk perkara dugaan kasus yang
lagi jadi tranding topik Nasional. Sumintak meminta masyarakat agar menyerahkan
dan mempercayakan proses ini kepada pihak kepolisian.
"Kita sudah minta keterangan
dari sejumlah saksi dan pihak terkait lainnya, saat ini masih dalam upaya
pendalaman dan belum ada tersangka dalam kasus ini, tunggu saja semoga cepat
membuahkan hasil," tukas Sumintak.
Di sisi lain, Ketua DPRD Kota Solok
Yutriscan menyebutkan, seandainya memang ada indikasi yang terjadi tindakan
persekusi dalam kasus tersebut, pihaknya mendukung untuk diproses secara hukum,
sehingga jadi terang benderang persoalan ini di tengah masyarakat.
"Kita harap persoalan yang
sempat menyulut kecaman dan protes dari masyarakat Solok ini cepat selesai,
kita percayakan saja prosesnya kepada pihak kepolisian, kita yakin kepolisian
akan melakukan yang terbaik demi kemaslahatan kehidupan bermasyarakat di
Kota Solok," tutupnya.
(OG)