Kasat Reskrim AKBP M Joni, S.I.K, MH
Bandung (Jabar), BU
Dalam upaya memerangi kelompok geng motor yang melakukan tindak kriminal di Wilayah Kota Bandung, Polrestabes Bandung membentuk tim khusus yang diberi nama Pemberantas Berandalan Bermotor (Prabu) yang siaga 24 jam.
Menurut Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Winarto didampingi Kasat Reskrim AKBP M Joni, S.I.K, MH, Timsus Prabu terdiri dari 24 orang anggota yang berasal dari semua fungsi kepolisian. Diantaranya lalu lintas, reserse, narkoba, dan sabhara. Mereka dibagi ke dalam beberapa shift untuk bergiliran menjalankan tugas.
"Ada 24 personel kita siagakan selama 24 jamper hari dengan sistem shift, mereka mobile berkeliling Kota Bandung untuk mengecek keamanan. Bila ada informasi-informasi terkait curat, curas dan curanmor sekaligus berandalan bermotor tim ini yang akan segera kami turunkan", jelasnya.
Tim Prabu dipersenjatai, terus Winarto, mereka memantau keamanan di Kota Bandung dengan menggunakan mobil maupun motor yang sudah disediakan. Selain patroli, mereka juga akan standbye untuk memantau informasi yang disampaikan oleh masyarakat maupun informasi langsung dari jajaran Polrestabes sendiri.
Para petugas khusus tersebut telah diinstruksikan untuk memberikan tindakan tegas, termasuk kalau perlu tembak ditempat dengan tujuan melumpuhkan. "Saya sudah instruksikan, kepada anggotaTim Prabu untuk memberikan tindakan tegas apabila ada pelaku kriminalitas jalanan yang membahayakan nyawa orang,” tandasnya.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Joni menambahkan, selain Tim Prabu sudah terbentuk pula tim khusus yang merupakan gabungan personel dari tiap polsek. Terutama
dalam kurun waktu dua bulan terakhir telah dilakukan upaya pengintaian dan penindakan terhadap gerombolan geng motor di sejumlah titik yang dicurigai merencanakan dan melakukan tindak kriminal.
Menurutnya tim khusus menggunakan kendaraan bermotor dengan pakaian terbuka atau tertutup. Selain itu, pihaknya membentuk tim observasi di tiap-tiap Polsek guna penyelidikan terhadap titik kumpul geng motor berkumpul baik siang maupun malam.
“Biasanya geng motor beraksi pada malam hari, mereka selalu membawa senjata tajam, senjata api serta miras. Hal tersebut tentunya bisa meresahkan masyarakat karena berdampak pada tindak kriminal baik penjambretan atau tawuran antar geng. Kinerja timsus yang sudah berjalan ini dapat mengurangi pergerakan mereka. Sehingga pergerakan para geng motor terbilang cukup menurun yaitu mencapai 25 persen”, terang Kasat.
Selain geng motor, lanjutnya kasus tindak kriminal lain di Kota Bandung juga turun dengan diturunkannya timsus observasi tersebut. Sebelumnya pengaduan dari masyarakat ke Polrestabes Bandung bisa mencapai 6-10 kali pengaduan masyarakat mulai dari penipuan, KDRT dan lainnya.
"Alhamdulillah saat ini kasus yang sudah ditangani selama dua bulan masuk 32 kasus, Kota Bandung Insya Allah aman daritindak kriminal,” sebut Joni. Selain itu dalam mengatisipasi maraknya tindak kejahatan saat ini, perwira menengah asal Palembang ini menghimbau kepada warga masyarakat Kota Bandung agar jangan lengah menyimpan kendaraan dan jangan mudah percaya terhadap orang lain.
"Jika ada gerombolan geng motor yang meresahkan warga langsung hubungi pihak berwajib guna melakukan penindakan lebih lanjut”, tandasnya. **(Yusman)