Bhayangkarautama. Com
Untuk menopang roda perekonomian masyarakat pedesaan,pemerintah Desa Janggala merevitalisasi jembatan Ladur diatas Sungai Cihapitan dengan panjang 23 m lebar 3 m dengan menghabiskan biaya Rp.184.000.000,- ( seratus delapan puluh empat juta rupiBhayaah ) yang bersumber dari Dana Desa Tahap II Tahun 2020.
Jembatan tersebut menghubungkan Dusun Sukamaju dengan Dusun Karangtingal dengan konstruksi cor beton dari yang sebelumnya menggunakan konstruksi bantalan kayu proses pengerjaan sesuai dengan target selama 60 hari kalender ditambah 30 hari proses pengeringan.
Hal tersebut di ungkapkan Penjabat Kepala Desa Janggala Dede Jamaludin di tengah kesibukannya saat media ini mewawancari melalui sambungan selulernya, Kamis(5/11).
Menurut PJ Desa Manggala,jembatan tersebut dibangun disaat pandemi Covid-19 yang bersumber dari Dana Desa Tahun 2020.
Ia menjelaskan anggaran yang bersumber dari DD untuk infrastruktur banyak dialihkan untuk program percepatan penanganan Covid-19 dan membantu masyarakat yang terkena dampak Covid-19.
Pemerintah Desa Janggala tetap memprioritaskan pembangunan Jembatan Ladur disamping kondisi jembatan yang rusak berat juga karena jembatan ini sangat vital untuk lalu lintas barang dan jasa di dua dusun,”jelasanya.
Diharapkan dengan ditingkatkannya Jembatan Ladur dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Janggala dan dapat memicu pambangunan di berbagai bidang,”singkatnya.
Sementara Camat Cidolog H Otong Bustomi dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa Pemerintah Desa Janggala didukung oleh BPD, LKD dan seluruh warga masyarakat sangatlah tepat memprioritaskan peningkatan Jembatan Ladur ditengah masa Pandemi Covid-19.
Menurutnya selain memperpendek jarak tempuh warga masyarakat Dusun Karangtingal ke Pusat Pemerintahan Desa, Kawasan Ladur merupakan kawasan yang sangat potensial bahkan bisa dikatakan lumbung padinya Desa Janggala Kecamatan Cidolog.
Lebih jauh Camat Cidolog mengatakan, dengan dibangunnya jembatan tersebut diharapkan wilayah Desa Janggala khususnya di kedua dusun,Dam Beureum Ceuli areal Pesawahan seluas 25 Hektar yang semula hanya bisa panen satu kali kini bisa panen tiga kali dalam setahun.
Dengan demikian produktifitas padi di kawasan Ladur meningkat 150% dalam setahun, selain padi kawasan Ladur memiliki potensi unggulan seperti Pepaya, Peternakan, perikanan, Buah Jeruk yang sangat dikenal dengan Wisata Petik Jeruknya bebarapa waktu yang lalu dan kini sedang dikembangkan komoditi lain seperti Jambu Kristal dan buah naga.
Ia menambahkan,Desa Janggala disamping area persawahan dan pertanian,wilayah tersebut merupakan sektor kehutanan dan perkebunan, diharapkan Kawasan Ladur menjadi Kawasan ” Food Estate Desa Janggala,Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis,”tuturnya
Kawasan Ladur diproyeksikan sebagai daerah Agro Edu Wisata karena kawasan ini selain kaya potensi, juga kawasan ini sangat indah dan terdapat dua buah Situs Budaya.( Situs Kabuyutan dan Situs Dalem Janggala ),”pungkasnya.
Jurnalis
Muhamad Rifai