Singkawang, Kalbar
Sebanyak 36 anggota barisan Ansor serbaguna (BANSER) kota Singkawang telah mengikuti Pembaitan pembaretan di halaman pondok pesantren Asho-Shomadiyah, Desa Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, hari Minggu (31/1/2021).
Pembaitan pembaretan tersebut bertepatan dengan hari lahirnya (Harlah) NU yang ke-95. Adapun acara Pembaitan pembaretan tersebut diawali dengan upacara menyanyikan lagu wajib kebangsaan Indonesia Raya, yang dihadiri oleh pengasuh ponpes Asho-Shomadiyah, Kiai Mohamad Yani, PCNU, Korwil Gerakan pemuda Ansor Kota Singkawang, dan juga dihadiri oleh Satkorcap Satkorwil. Adapun pelatih lapangan dipimpin oleh komandan Agus Budiawan sebagai Satkorwil Kalimantan Barat.
Adapun pembaretan diikuti oleh Banser-Banser yang sudah pernah mengikuti Diklat SAR beberapa waktu yang lalu. Perlunya Pembaitan dalam pembaretan ini guna untuk membentuk dan menjadikan kader pemuda Ansor Banser agar memiliki jiwa kedisiplinan dan kepatriotan yang tinggi, pembentukan fisik dan mental yang baja. Dengan demikian, sebelum dilakukan Pembaitan selulit Banser digembleng fisik untuk berjalan kaki yang jaraknya puluhan kilometer melalui jalan yang penuh rintangan, bahkan terkadang harus lalui sungai dan rawa layaknya TNI.
“Saya sangat bangga dan berharap dengan Pembaitan pembaretan ini agar kader-kader penerus barisan pemuda Ansor dapat lebih meningkatkan kedisiplinan, lebih memperkuat mental, berjiwa patriot yang Berketuhanan Yang Maha Esa, karena mengingat Banser adalah ujung tombak dan telah menjadi garda terdepan dalam tubuh NU. Untuk itu saya mengharap dengan sangat agar kader Banser selalu setia dalam pengabdian tehadap para Ulama Kiai, dan perlu diketahui bahwasannya Banser adalah tentaranya para Ulama. Namun demikian Banser wajib hukumnya untuk bela negara, wajib untuk mengamalkan Pancasila dan UUD 1945,” ujar Ahmad Dahlan.
“Kita juga wajib ikut mempertahankan keutuhan Pancasila dari rongrongan orang-orang yang ingin merobohkan Pancasila, dan kita mesti perkuat rasa Kebhinekaan tunggal Ika, dan ingat, saya tidak ingin ada pecundang dalam kader Banser, penghianat terhadap ulama dan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI tetap harga mati,” tegas Ahmad Dahlan, ketua gerakan pemuda Ansor kota Singkawang. (Marsudi)