Claw machine atau permainan mesin capit boneka semakin merambah ke desa-desa hingga ke pelosok perkampungan warga, khususnya di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.
Empat Lawang, bhayangkarautama.com
Jenis permainan ini ternyata cukup digemari oleh anak-anak usia sekolah dasar hingga remaja, hanya dengan koin seharga Rp1000, tak terasa sudah menghabiskan uang jajan puluhan ribu bahkan ratusan ribu rupiah hanya untuk mencoba keberuntungan memperoleh boneka yang berada di dalam mesin tersebut.
Dengan beredarnya mesin capit boneka itu banyak di keluhkan warga, salah satunya Agus. Ia menilai, permainan mesin capit boneka ini tak bermanfaat bagi anak-anak dan bisa merusak mental anak-anak.
“Ini kan bisa merusak mental anak, jadi ketagihan menghabiskan uang jajan hanya untuk mendapatkan boneka,” kata Agus salah satu orangtua yang anaknya sering menghabiskan uang hanya untuk mendapatkan boneka.
Lanjut Agus, “Sekarang kan untuk mendapatkan uang harus ekstra kerja keras, sementara dengan adanya mesin capit boneka ini anak-anak terus meminta uang kepada orangtua”. “Sementara anak-anak meminta uang kepada orangtuanya, dengan alasan untuk jajan makanan. Tetapi justru ketagihan bermain mesin capit boneka yang tidak ada manfaatnya,” imbuhnya.
Hal serupa, ditemukan kerumunan anak-anak sekolah sedang bermain dengan mesin capit boneka di sebuah warung yang terletak di Desa Lampar Baru, Kecamatan Tebing Tinggi, Senin (17/04/2023).
Salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Tebing Tinggi, Sopian mengaku khawatir permainan itu dapat mempengaruhi mental anak-anak. Karena tentunya bisa bikin ketagihan untuk bermain permainan itu.
“Bisa bikin penasaran, kalau belum dapat bonekanya. Dan tentunya akan minta uang lagi dengan paksa ke orangtuanya, untuk bermain kembali,” jelasnya.
Sopian berharap kepada pemerintah untuk tegas menangapi beredarnya mesin capit boneka ini, karena bisa membuat mental anak-anak menjadi rusak.
“Ini kan sudah termasuk judi, didalam agama sudah jelas judi itu diharamkan, kami berharap kepada pemerintah untuk tegas menindak peredaran mesin capit boneka ini, karena bisa merusak anak-anak,” harapnya.
Sementara itu, keterangan dari salah satu pemilik toko yang dititipkan mesin capit boneka, dalam satu minggunya bisa menghasilkan uang hingga hampir puluhan juta rupiah.
“Baru tiga hari dititipkan, belum diketahui sistem pembagiannya bagaimana dengan pemilik mesin capit boneka ini, namun koin yang ditukarkan oleh para pemain sudah hampir Rp 2 juta,” jelasnya. (Sandri, SE.)