Purwakarta, Jabar
Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan penyediaan air minum dan sanitasi guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Secara umum, Program Pamsimas ditujukan untuk meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat desa/kelurahan dan meningkatkan nilai dan perilaku hidup sehat dengan membangun atau menyediakan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat.
Namun apa jadinya bila proyek tersebut di mark- up dan dikerjakan asal-asalan, diduga ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab mencari keuntungan semata, baik secara pribadi, kelompok (koorporasi) tanpa mengutamakan kwalitas dan kwantitas.
Seperti halnya yang terjadi kampung Cikahuripan RT/RW 13/04 Dusun 2 Desa Cijantung, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, terlihat jelas material yang digunakan tidak sesuai RAB dan Diduga dalam pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari anggaran dana APBN dengan pagu senilai Rp 350 juta tersebut, dinilai dikerjakan asal jadi, kuat dugaan pelaksana kegiatan tersebut melanggar ketentuan dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB) dan metode teknis pengerjaan, banyak urutan item pekerjaan yang tidak sesuai sehingga hasil fisik bangunan terancam tidak sesuai umur rencana.
Ece selaku Ketua KKM yang juga mantan Kades Desa Cijantung saat di konfirmasi awak media menjelaskan, ” Benar saya ketua KKM nya tapi saya tidak terlalu dilibatkan dalam kegiatan tersebut, kalau mau lebih jelas tanya aja langsung ke Hasan selaku Satlak nya “, ujar Ece.
Ece juga menambahkan ” Bahkan saya sering bertanya sama Hasan tentang kegiatan tersebut melalui panggilan telpon atau SMS tapi tidak ada jawaban”, tutupnya.
Tetapi berbeda dengan keterangan salah seorang warga Desa Cijantung saat ditanyai kegiatan Pamsimas tersebut, warga yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan ” Pak Ece kan lebih tahu terkait kegiatan pamsimas ini, ngapain dia ngomong gak tahu? Kan dia juga kok yang menyuruh anaknya untuk membeli materialnya, kebetulankan juga anaknya waktu itu ikut kerja disitu tapi sekarang udah nggak lagi”, ucapnya.
Dia juga menambahkan ” biar lebih jelas, langsung aja ngomong sama kades kalau nggak Satlak nya terkait kegiatan Pamsimas itu, sekalian tanya sama Kades nya terkait anggaran masker buat warga, soalnya sampai sekarang belum ada, padahal Desa yang lain sudah pada dibagikan”, tutupnya.
Awak media langsung ke kantor Desa untuk mengkonfirmasi terkait kegiatan Pamsimas dan keluhanan warga tersebut, tapi sangat disayangkan Madruk Manah selaku Pj. Desa Cijantung tidak dapat ditemui.
Hingga berita ini sampai ke meja redaksi, Madruk, Pj. Desa Cijantung maupun Satlak belum dapat dikonfirmasi. (Dodi SP)