Denpasar, Bali
Pesawat Amerika Serikat P8 Poseidon sudah tiba di Bali sejak Sabtu 24 April dini hari. Pesawat intai untuk memburu kapal selam ini datang untuk membantu pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan Bali utara. Namun hingga Sabtu siang tadi, pesawat milik US Navy ini masih parkir di Lanud I Ngurah Rai, Bali.
Pantauan awak media di lokasi, sejumlah kru pesawat terlihat lalu lalang di sekitar pesawat yang tiba dinihari ini. Tim Poseidon terlihat masih melakukan persiapan di Base Ops Lanud Ngurah Rai.
Pencarian KRI Nanggala-402 di sekitar perairan Bali utara terus dilancarkan, kendati sudah lewat 72 jam dari batas waktu persediaan oksigen di kapal selam buatan Jerman tersebut.
Berbagai negara telah menawarkan bantuan tenaga dan peralatan perang untuk mencari kapal selam yang hilang pada Rabu (21/4/2021) tersebut, diantaranya adalah Singapura, India, Malaysia dan Amerika Serikat.
Seperti diketahui, Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah mengirim pesawat khusus untuk membantu melakukan pencarian kapal selam KRI Nanggala-402. Hal ini setelah Indonesia menerima secara resmi penawaran bantuan tersebut.
Pesawat yang didatangkan oleh militer Amerika Serikat adalah P-8 Posiedon yang kini telah tiba di Bali.
Seperti yang dikatakan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad sebelumnya, bahwa pesawat Poseidon P-8 milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) akan membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402.
Pesawat P-8 Poseidon merupakan pesawat patroli maritim yang berkemampuan intelijen, pengintaian, serta pencarian dan penyelamatan.
Pesawat tersebut dirancang untuk misi ketinggian rendah dan mampu mendukung misi kemanusiaan dan pencarian serta penyelamatan.
Selain itu pesawat ini mampu mendeteksi hidro karbon hingga ratusan meter di kedalaman laut. Kru pesawat sedikitnya 10 orang akan beroperasi langsung hari ini, Sabtu (24/4/2021).
Ada lima kapal bantuan asing yang bergerak hari ini, dua dari Australia, satu dari Singapura, India dan Malaysia.
Sementara itu dari Indonesia 21 unit KRI dan dua helikopter, dua kapal Basarnas, KNKT. Sehingga total keseluruhan sebanyak 25 armada. (red)