Blora, Jateng
Petugas gabungan Operasi dan Pemeliharaan (OP) Daerah Irigasi (DI) Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) kembali gotong-royong melaksanakan bersih-bersih sungai Grojogan, Kamis (4/8/2022).
Selain menjadi kegiatan yang dilakukan secara berkala bersih-bersih sungai Grojogan kali ini dilakukan dalam rangka menyambut peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia (HUT ke-77 RI) di Kabupaten Blora.
Mereka saling bekerjasama membawa sejumlah peralatan membersihkan tanaman liar, memungut sampah di sungai serta melakukan penyemprotan di seputar sungai (kali) Grojogan.
“Jadi ini dalam rangka kegiatan rutin OP, bersih-bersih sungai Grojogan, terus dalam rangka menyambut HUT ke-77 RI atau menyambut 17 Agustus,” kata Hetty Novitarini, ST., MM., Sub Koordinator OP dan Kerja Sama Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Blora.
Pihaknya menghimbau kepada semua warga masyarakat supaya menjaga kebersihan di sepanjang sungai Grojogan.
“Sehingga nanti sungai Grojogan ini nanti bisa terlihat bersih, soalnya terletak di dalam kota, dan kalau bersih dipandang juga nyaman dan bagus. Dan yang perlu diperhatikan oelh semua warga masyarakat, jangan membuang sampah di sungai,” tambahnya.
Hal yang sama disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Ir. Samgautama Karnajaya, MT., melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Surat, ST., MT.
Pihaknya menghimbau masyarakat Blora untuk tidak membuang sampah di sepanjang saluran drainase di aliran Sungai Grojogan.
Diungkapkannya, warga masyarakat sudah sering diingatkan untuk meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar, terlebih kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarang tempat.
“Kami sudah sering menyampaikan ini, baik pada berbagai pelaksanaan hajat masyarakat, kegiatan sosialisasi, maupun lewat pemberitaan media massa agar masyarakat tidak sembarangan membuang sampah di lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Apalagi membuang sampah di saluran drainase, bisa menyebabkan saluran tersumbat dan menimbulkan genangan air bahkan bisa terjadi banjir.
Meski demikian, dalam kenyataannya, kata Surat, masih banyak menemukan sampah di sungai. Seperti sampah rumah tangga, potongan seng dan kayu yang menyebabkan aliran sungai tak berjalan lancar. Padahal, pemerintah telah menyiapkan truk pengangkut sampah yang beroperasi setiap harinya.
“Dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) maupun kami sudah menyiapkan truk pengangkut sampah yang beroperasi setiap harinya, waktu buang sampah juga sudah kami tentukan. Kami minta untuk mengumpulkan sampah dalam kantong plastik atau karung dan meletakkannya di depan rumah, kami yang akan mengangkut sampah tersebut,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, pemerintah desa untuk ikut mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah di sepanjang sungai.
Wilayah tiga desa/kelurahan sepanjang aliran Sungai Grojogan mulai dari Tegalgunung, Tempelan dan Temurejo diharapkan bisa duduk bersama mengedukasi warganya tentang pentingnya tidak membuang sampah sembarangan. (JkP)