Ditemukannya sesosok mayat mengapung yang diduga adalah nelayan Desa Parit 2, Kecamatan Karimun Syaid Kadar Zailani tentunya menjadi kabar duka bagi pihak keluarga. Sesosok mayat mengapung itu ditemukan oleh Polair Singapura di perairan Negara Singapura pada, Kamis (11/6/2020) sore.
Iya benar dikabarkan ada temuan sesosok mayat oleh Polair Singapura, tapi kita belum bisa pastikan itu benar nelayan yang hilang kemarin atau bukan. Semalam keluarganya bilang bukan, tapi tadi pagi istrinya bilang iya itu suaminya. Jadi ini belum pasti, kita masih melakukan pencocokan ciri-ciri. “Iptu Binsar Samosir, Kasat Polair Polres Karimun”
Karimun, Kepri | Mayat tersebut diduga Syaid yang hilang sejak tiga hari lalu berdasarkan keterangan sang istri.
Sepupu istri Syaid Kadar Zailani, Edi mengatakan, dilihat dari celana dalam yang dikenakan mayat tersebut, istrinya meyakini bahwa itu adalah suaminya.
“Istrinya meyakini itu suaminya, mengenali dari celana dalam,” kata Edi saat di hubungi via telepon.
Guna mengetahui kebenarannya, Otoritas Singapura dilaporkan akan melakukan tes DNA terhadap mayat yang diduga Syaid Kadar Zailani. Pihak Singapura juga meminta pihak keluarga untuk mengirimkan sampel rambut dari orangtua Syaid.
“Singapura minta sampel rambut mamak Syaid. Sekarang lagi dalam perjalanan dikirim,” sambung Edi, Jumat (12/6/2020) siang.
Seorang nelayan Desa Parit 2, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Syaid Kadar Zailani (37) yang hilang di laut sejak tiga hari lalu itu sebelumnya dikabarkan telah ditemukan pada, Kamis (11/6/2020) sore. Syaid ditemukan dalam kondisi tewas mengapung oleh Polair Singapura diperairan Negara Singapura.
Miris, saat ditemukan nelayan tersebut dalam kondisi tidak menggunakan baju dan celana, hanya celana dalam yang terlihat masih menempel di tubuhnya. Kondisi wajah korban juga hanya tinggal tengkorak dan sulit dikenali. Kuat dugaan, Syaid tewas terbawa arus hingga keperairan negara tetangga.
Kasat Polair Polres Karimun, Iptu Binsar Samosir yang sebelumnya ikut melakukan pencarian mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan mayat tersebut adalah Syaid.
Saat ini pihaknya juga sedang melakukan pencocokan ciri-ciri berdasarkan data yang dikirim oleh Polair Singapura.
“Iya benar dikabarkan ada temuan sesosok mayat oleh Polair Singapura, tapi kita belum bisa pastikan itu benar nelayan yang hilang kemarin atau bukan. Semalam keluarganya bilang bukan, tapi tadi pagi istrinya bilang iya itu suaminya. Jadi ini belum pasti, kita masih melakukan pencocokan ciri-ciri,” ujar Iptu Binsar Samosir.
Sebelumnya, Syaid Kadar Zailani dinyatakan hilang pada, Senin (8/6/2020) malam sekira pukul 22.00 WIB.
Syaid dinyatakan hilang saat sedang menjaring ikan diperairan STS, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.
Dari keterangan rekan korban yang berhasil selamat Andi mengatakan, kejadian hilangnya korban bermula ketika mereka tengah menjaring ikan di wilayah perbatasan Indonesia Malaysia.
Tidak lama memasang jaring, tiba-tiba satu unit Kapal Tanker melaju cepat mendekati kapal mereka seolah akan menabrak. Merasa nyawanya terancam, Andi dan sayid pun memilih lompat ke laut.
Tak disangka, Sayid yang tidak mahir berenang justru terseret arus dan menghilang, sementara Andi berhasil selamat.***