Kawasan pulau Sabang, selain memiliki potensi wisata dan perikanan ternyata pulau paling ujung barat Indonesia ini juga memliki potensi pertanian yang sangat mejanjikan. Maka itu, untuk mengembangkan pangan dari sisi pertanian Danlanud Maimun Sàleh (MUS) Sabang, membuka bengkel bumi di Sabang.
Dalam pelaksanaan ketahanan pangan ditengah Pandemi Covid-19 ini kita tidak pernah merasakan hasilnya, panen sekedar panen menanam sekedar menanam, bisa kita pikirkan banyak rugi daripada untungnya dalam pelaksanaan ketahanan pangan. “Komandan Lanud MUS Sabang, Letkol Pnb Dariyanto”
Sabang, Aceh |BU| Komandan Lanud MUS Sabang, Letkol Pnb Dariyanto, paparkan “Mendukung Ketahanan Pangan Nasional di tengah Pandemi Covid-19”, pada kegiatan penyuluhan Pembuatan Pupuk JST (Jamu Sehat Tanaman/Ternak) di Shelter Lanud Maimun Saleh, Jumat (17/07/2020).
Hadir dalam kegiatan pemaparan tersebut antara lain Dandim 0112 Sabang, Letkol Czi Adang Purnama, Para Kadis Lanud Maimun Saleh, Perwakilan dari Kodim 0112 Sabang, Perwakilan Lanal Sabang, Perwakilan Lanudal, Perwakilan Fasharkan, Perwakilan Polres Sabang, Ketua KTNA Syarifudin, Kepala BMKG Sabang Siswanto, Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kota Sabang, M.Suhari dan perwakilan media.
Danlanud MUS Sabang, Letkol Pnb Dariyanto dalam paparannya menyampaikan, “maksud dan tujuan membuka bengkel bumi ini adalah untuk membagikan ilmu bagi petani dan peningkatan produksi pangan bidang pertanian sesuai yang dikehendaki pemerintah pusat,” katanya.
Danlanud menjelaskan, adapun bahan pembuatan bubuk JST (Jamu Sehat Ternak/Tumbuhan) 100 Liter bahan bakunya sebagai berikut Daun Kelor 5 Kg, Buah Mengkudu 3 Kg, Buah Maja 20 buah, 25 Liter Air limbah tempe, 25 Liter Air Kelapa, 25 Liter Air Sisa Cuci Beras, Dedak 5 Kg, Pohon pepaya diambil Kambiumnya 1 M, Bubuk susu 1/2 Kg, Lidah Buaya 5 Kg, Waluh kuning 5 Kg, Gula merah 5 Kg, Bacteri Tidur/Aktivator win 768 75 ml dan Tepung Beras 5 Kg., jelasnya.
Letkol Pnb Dariyanto juga menambahkan, membuka bengkel bumi ini untuk pembuatan JST (Jamu Sehat Tanaman/Ternak) di Shelter Lanud Maimun Saleh guna mendukung ketahanan pangan Nasional di tengah Pandemi Covid-19.
“Dalam pelaksanaan ketahanan pangan ditengah Pandemi Covid-19 ini kita tidak pernah merasakan hasilnya, panen sekedar panen menanam sekedar menanam, bisa kita pikirkan banyak rugi daripada untungnya dalam pelaksanaan ketahanan pangan”, jelas Letkol Pnb Dariyanto.
Untuk itu lanjutnya, pada kesempatan ini saya memperkenalkan aplikasi penyuluhan pembuatan pupuk paku bumi yang dirancang salah seorang pakar pertanian yaitu bapak Hari Habussalam tentang Pupuk JST (Jamu Sehat Tanaman/Ternak), hasil pembuatan pupuk JST ini sendiri 14 hari kedepan akan menjadi pupuk yang sangat bermanfaat bagi tanaman dan kesehatan manusia.
Aplikasi JST ini sangat berpeluang besar bagi petani maupun peternak yang ada di Kota Sabang, dengan membuat pupuk sendiri dari bahan-bahan seperti yang telah disampaikan, proses pertumbuhan tanaman maupun ternak hewan begitu cepat dan bagus untuk perkembangannya.
“Kita tidak memakai pupuk kimia tidak masalah malah lebih bagus jika sering menggunakan bubuk dari aplikasi JST ini yang bahannya juga mudah ditemukan di Sabang”, ujarnya.
Maksud dan tujuannya, agar petani dan peternak di Sabang tidak fokus kepada pupuk kimia, kalau bisa dilakukan dengan mandiri membuat pupuk ini, maka perekonomian masyarakat Sabang kedepan akan lebih dan makmur.
Untuk itu, saya berharap kepada Dinas Pertanian Kota Sabang kiranya, bisa mengaplikasikan pembuatan JST ini kepada para petani dan peternak di Sabang, guna mendukung ketahanan pangan yang ada di daerah ini.
“Semoga di Sabang bisa menciptakan paku bumi JST (Jamu Sehat Tanaman/Ternak), dan bisa memperbaiki perekonomian petani maupun peternak di Sabang, agar juga bisa lebih mandiri kedepannya dengan membuat pupuk sendiri tidak memakai pupuk kimia lagi”, harapnya. (Jalaluddin Zky)