Jakarta
Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haytar dan Tgk Mazakir Manaf atau yang lebih dikenal Mualem, menemui Duta Besar Uni Eropa (UE), untuk menyampaikan.kondisi Aceh terkini. Dan kedua petinggi mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), menyatakan juga bahwa pihaknya terus menjaga dan memelihara Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangan di Helsinki pada tahun 2005 silam.
Sementara Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Mr. H. E. Vincent Piket, menaruh perhatian khusus terhadap perkembangan kondisi Aceh, baik mengenai perdamaian Aceh sendiri, pembangunan, politik dan ekonomi rakyat.
Demikiam disampaikan Wali Nanggroe Aceh dan mantan panglima GAM Mualem pada pertemuan dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Mr. H.E. Vincent Piket, di Jakarta, hari Kamis (29/4/2021).
Kepala bagian (Kabag) Humas Wali Nanggroe Aceh M. Nasir, SIP, MPA, dalam rilis yang diterima awak media menyampaikan keterangan, pertemuan tersebut merupakan kunjungan balasan Wali Nanggroe dimana sebelumnya pada Maret 2020 lalu Duta Besar Uni Eropa itu telah melakukan kunjungan ke Aceh.
“Banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam di kediaman Mr. Vincent di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,” jelas M. Nasir.
Dalam pertemuan tersebut, secara khusus Duta Besar Uni Eropa Mr. H. E. Vincent Piket juga mempertanyakan perkembangan Aceh terbaru, termasuk mengenai ekonomi, keamanan dan politik.
Wali Nanggroe Aceh didampingi Muzakir Manaf atau Mualem selaku Ketua Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh ( KPA-PA) serta Staf Khusus DR. M. Raviq, Wali Nanggroe menyampaikan informasi tentang perkembangan Aceh terkini, sekaligus sharing informasi dalam upaya membangun Aceh dari segala bidang pasca 16 tahun perdamaian Helsinki.
“Pada prinsipnya kita tetap komit mempertahankan apa-apa yang telah digapai sesesuai perjanjian MoU Helsinki, dan tetap konsisten untuk memperjuangkan apa-apa yang telah diperjanjikan kedua belah pihak,” kata Wali Nanggroe kepada Mr. Vincent.
Sementara itu, senada dengan Wali Nanggroe, Mualem menyampaikan, bahwa pihaknya terus mendorong untuk tetap mengawasi dan mengadvokasi implementasi MoU Helsinki.
“Agar perdamaian Aceh tetap berlangsung sesuai dengan kesepakatan,” kata Mualem menegaskan.
Mr. Vincent mengaku menyambut baik atas kunjugan Wali Nanggroe dan Mualem ke kediamannya dan kunjungan tersebut sangat berarti baginya.
Selain mempertanyakan perkembangan terkini Aceh, baik dari perdamaian, politik dan pembangunan serta ekonomi, Vicent juga menyampaikan, bahwa sudah saatnya Aceh membangun dari berbagai sektor lebih maju lagi, seperti pertanian, perikanan, pendidikan, pembangunan dan ekonomi. (Jalaluddin Zky)