Mamuju, Sulbar
Akibat meluapnya air sungai disaat hujan deras, warga di sekitar wilayah dua dusun Desa Pasapa, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami banjir.
Banjir ini datang setiap saat, tidak pandang waktu, disaat hujan turun air sungai meluap. Banjir menggenangi permukiman perkampungan selama 1 sampai 2 minggu, dengan ketinggian banjir mencapai sampai 70 sampai 120 cm. Di sekitar perkampungan terdapat lokasi persawahan seluas kurang lebih 300 hektar milik warga/masyarakat, mulai tahun 2009 sampai saat ini tahun 2021 tidak digarap dikarenakan selalu tergenang air setiap meluapnya air sungai.
Beberapa warga mengatakan, areal persawahan sudah dicetak kurang lebih 300 hektar, namun sampai saat ini belum bisa dikelola dan belum bisa menikmati hasilnya karena banjir selalu datang setiap saat akibat meluapnya air sungai.
“Sudah sekian tahun lamanya kami berada di kampung ini, sama sekali belum bisa mengelola persawahan kami dengan adanya banjir. Selalu mendapat kerugian besar disaat banjir datang secara tiba-tiba dengan meluapnya air sungai,” ungkapnya.
Warga masyarakat meminta kepada pemerintah untuk memberikan bantuan khususnya ke 2 (dua) dusun Rante Mario dan dusun Ambe Pesuk, Desa Pasapa, Kec. Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Prov. Sulawesi Barat, untuk membangun tanggul sepanjang kurang lebih 2 km agar warga masyarakat disekitarnya bisa mengelola lahan persawahan.
“Demi menghidupi keluarga dan anak-anak kami untuk melanjutkan masa depan dikemudian hari,” pinta warga. (Andi Nurman)
