Warga penerima manfaat program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kampung Margaluyu, Desa Sukratu, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur dibuat geger dengan temuan beras plastik.
Cianjur | Mulanya, warga merasa curiga dengan beras bansos yang baru dibeli dari E-warong di wilayah mereka, Ridwan, salah satu warga penerima manfaat mengatakan setelah ditanak menjadi nasi, beras terkesan sangat lembek dan lengket. Kondisinya tidak seperti nasi dari beras biasa mereka dapatkan sebelumnya. Senin, (21/9/20)
“Tekstur nasinya sangat lembek dan lengket seperti lem, sehingga kami tidak berani mengkonsumsinya, setelah kami cek dalam karung beras yang kami dapat dari E-warong, ada puluhan butir biji plastik yang samar seperti beras,”
Selanjutnya, Sejumlah warga melaporkan temuan biji plastik pada beras program bantuan pangan non tunai (BPNT) di Cianjur, Jawa Barat.
Dari setiap karung ditemukan lebih dari 20 butir biji plastik yang terkesan hampir sama dengan butiran beras. Atas kejadian itu, mereka pun melapor kepada ketua RT/RW setempat, yang selanjutnya diteruskan ke aparat desa.
Salim, Ketua RW 07 Kampung Margaluyu mengatakan setelah mendapat laporan, pihaknya langsung menugaskan RT 02 dan 03 untuk melakukan pendataan berapa banyak warga penerima manfaat yang mengalami hal yang sama.
“Kami masih melakukan pendataan, sementara jumlah warga yang mendapat beras bercampur biji plastik lebih dari 100 orang. Kami sudah minta RT berkoordinasi dengan desa guna mencari tahu keberadaan biji plastik dalam beras bantuan pemerintah itu,” katanya.
Secara terpisah, Bupati Cianjur Herman Suherman meminta Dinsos Cianjur mengusut hingga tuntas temuan biji plastik yang bercampur dalam beras BNPT itu. Ia pun berjanji akan memanggil pihak supplier.
“Kami langsung perintahkan Dinsos untuk mengecek langsung ke warga dan segera berkoordinasi dengan pihak terkait, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Supliernya sudah pasti akan kami panggil,” katanya.
Menindaklanjuti temuan itu, Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur, Jawa Barat memanggil pemasok beras dan sembako lainnya bagi penerima manfaat BNPT. Bahkan, Dinsos Cianjur mengaku akan melibatkan pihak kepolisian guna mengusut keberadaan biji plastik yang membahayakan kesehatan jika dikonsumsi.
“Sesuai dengan perintah Bupati Cianjur, kami langsung berkoordinasi dengan Polres Cianjur, bahkan dua karung beras berisi biji plastik yang mirip dengan butiran beras sudah diamankan. Kami akan memanggil supplier yang memasok beras tersebut,” kata Kepala Dinas Sosial Cianjur Amad Mutawali.
Amad menuturkan pihaknya akan memberi sanksi tegas terhadap pemilik jika terbukti bantuan itu tidak sesuai standar. Saat ini, Dinsos Cianjur meminta klarifikasi dari pemilik apakah terdapat unsur kesengajaan atau tidak. Pasalnya, terdapat kurang lebih delapan penerima manfaat di Kecamatan Bojongpicung yang menemukan biji plastik di dalam karung beras bantuan pemerintah.
“Dinsos belum bisa menjatuhkan sanksi karena belum ada kepastian apakah disengaja atau ada kelalaian dari pihak supplier terkait butiran plastik dalam beras tersebut. Kami akan memberi sanksi tegas jika ada unsur kesengajaan, sebab ini bantuan untuk masyarakat prasejahtera sehingga harus dengan kualitas terbaik,” katanya.