Sukabumi, Jabar
Penyaluran beras bantuan program BPNT yang disalurkan bulan ini sebanyak 4 paket untuk masing-masing KPM di Desa Cireunghas, diduga tidak layak untuk dikonsumsi.
Hal itu terungkap dari adanya keterangan beberapa orang KPM saat diwawancarai terkait penyaluran program BPNT di wilayah Cireunghas, mengatakan bahwa beras bantuan yang disalurkan oleh e warong Inaz, dianggap tidak layak untuk dikonsumsi.
“Beras bantuan yang saya terima untuk penyaluran bulan ini, mengeluarkan bau aroma tidak sedap,” ujarnya.
Ketika hal ini dikonfirmasikan ke pemilik e warong Inaz, terkait permasalahan tersebut hingga menuai keluhan dan pegaduan dari para KPM, ia mengatakan bahwa pihaknya pun sudah dipanggil oleh Tikor Kecamatan.
“Atas dasar adanya pengaduan dari masyarakat terkait beras bantuan yang disalurkan kepada kPM, mengeluarkan bau tidak sedap bahkan tidak layak untuk dikonsumsi, pihaknya sudah dipanggil oleh Tikor Kecamatan untuk dimintai keterangan,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan terkait pemaslahan tersebut sudah menyampaikannya kepada pihak supliier, lalu menyuruhnya agar mengumpulkan beras yang dianggap tidak layak untuk dikonsumsi tersebut.
“Saya sudah menyampaikan komplain terkait permasalahan ini kepada pak MP, selaku penyedia komoditi beras, dan saya disuruhya agar menarik/mengumpulkan beras yang tersalurkan tersebut, untuk diganti dengan beras yang baru,” ungkapnya.
Sementara itu, Tikor Kecamatan Cireunghas Ade Rikman, saat dimintai tanggapannya membenarkan terkait permasalahan tersebut, bahkan Ia mengatakan pihaknya telah memanggil pemilik e warong Inaz.
“Adanya permasalahan tersebut, selaku Tikor Kecamatan Cireunghas kami langsung turun ke lokasi serta melakukan pemanggilan kepada pemilik e warong untuk dimintai keterangan,” ujar Ade.
Selain itu Ade mengatakan, beras yang disalurkan oleh e warong Inaz kepada KPM di Desa Cireunghas, bahwa suplier beras tersebut Marpaung.
“Selama ini kita ketahui untuk suplier penyedia komoditi beras ke e warong Inaz yaitu Marpaung,” tandasnya.
Hal itu akhirnya menuai sorotan bahkan komentar pedas dari wakil ketua DPC GOIB Kecamatan Cireunghas, Asep Anwar yang biasa disapa Apek. Dia mengatakan, seharusnya program BPNT ini bisa dirasakan manfaatnya oleh warga penerima, jangan sampai demi mencari keuntungan semata, kualitas komiditi beras maupun yang lainnya terkesan tidak layak.
Mungkin bukan rahasia lagi ketika sejumlah orang terjun untuk mencoba usahanya menjadi suplier, meski dinilai pasar bebas siapapun berhak untuk terjun didalamnya, akan tetapi suplier dengan kolaborasi bersama pemilik E- warung juga harus profesional dalam menjaga kualitas sesuai aturan yang sudah ditetapkan.
Demi meraup keuntungan pribadi dalam upaya untuk memperkaya diri sendiri, jangan lupa ada yang harus dipertanggungjawabkan dan diperhatikan dari sisi kualitas komoditi dalam program BPNT ini,” cetus Asep Anwar.
“Saya berharap, kedepannya penyaluran beras bantuan BPNT agar bisa selektif dalam memilih kualitas beras maupun komoditi lainya, karena mereka yang mendapatkan keluarga tidak mampu, untuk itu coba bisa lebih memanusiakan manusia dalam mendistribusikan beras ketika ke lapangan, jangan sampai ini terus berkelanjutan,” tandas Apek. (Ludy)