Sebanyak 94 warga Rohingya, asal negara Myanmar, kembali terdampar di perairan Pantai Seunuddon, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, para Rohingnya terombang-ambing di dekat pantai teesebut, Rabu (24/06/2020).
Berdasarkan hasil pendataan, kapal itu berisi 15 pria dewasa, 49 wanita dewasa, 10 anak laki-laki dan 20 anak perempuan. “Kapolres Aceh Utara - AKBP Tri Hadiyanto”
Aceh Utara | Kapolres Aceh Utara, AKBP Tri Hadiyanto saat kepada awak media mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan evakuasi isi kapal kayu tersebut dari pengairan Seunuddon ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Gampong Bayu untuk dilakukan protokol kesehatan.
”Mereka kita lakukan pendataan dan kemudian kita menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemerintah daerah. Pun begitu sebelumnya kepada warga Rohingya kita lalukan penerapan protokol kesehatan Covid 19,” kata Kapolres.
Kapolres menambahkan, pihaknya juga mengambil kebijakan akan dilakukan protokol pengungsian atau penanganan terhadap pengungsi atau ada petunjuk lebih lanjut.
“Kami hanya mengamankan, memfasilitasi, dan menyelamatkan pengungsian kira kira butuh kita beri bantuan,” terang Kapolres.
Saat ini lanjut Kapolres, mereka masih bertahan di kapal motor, sekitar 4 mil dari bibir pantai, dan Insya Allah, kita akan mengevakuasi ke TPI Bayu.
Kapal nelayan yang membawa warga Rohingya itu ditemukan oleh tiga nelayan yang sedang melaut jelas Kapolres, yaitu Abdul Aziz, asal Aceh Timur, Faisal dan Raja asal Kabupaten Aceh Utara.
“Berdasarkan hasil pendataan, kapal itu berisi 15 pria dewasa, 49 wanita dewasa, 10 anak laki-laki dan 20 anak perempuan,” pungkas Kapolres Aceh Utara AKBP Tri Hadiyanto. (Jalaluddin zky).