Ende, NTT
Pelaksana tugas atau (Plt) Kepala Sekolah (Kasek) adalah beban penugasan yang dinilai sangat berat oleh para guru. Terlebih di saat Pandemi Covid-19, keselamatan siswa dengan diberlakukannya belajar tatap muka (BTM) membuat was-was para guru. Belum lagi resiko terpapar dalam menjalankan kewajibannya sebagai pengajar. Di sisi lain, kursi kepala sekolah yang sudah ditinggal pensiun hingga kini belum didefinitifkan dan dibebankan kepada Plt.
Dari informasi yang diperoleh media Bhayangkara Utama di SDI Nuaja, Desa Nuaja, Kecamatan Ende, Rabu (2/2/2022) lalu, sejak tahun 2019 Sekolah Dasar Inpres (SDl) Nuaja di Desa Nuaja, Kecamatan Ende, Kabupaten Ende ini belum memiliki Kepsek definitif lantaran ditinggal pensiun. Sebagai ganti sementara posisi kepala sekolah diisi oleh pelaksana tugas (Plt). Hingga bulan Pebruari 2022 ini, pengisian Kepsek definitif tidak juga ada, sehingga para guru yang menjabat Plt Kasek merasa was-was. Posisi Plt selain memiliki tanggungjawab di bidang teknis pendidikan, juga kini harus memastikan protokol kesehatan berjalan ketat, seiring diberlakukannya pembelajaran tatap muka.
“Hingga kini belum ada Kepala Sekolah definitif, tanggungjawab kami besar sebagai Plt. Bukan berarti kami tidak ingin didefinitifkan, tapi sebuah kepastian tanggungjawab,” keluh salah seorang guru yakni, Imelda Ona, S. Ag., yang menjabat Plt Kasek SDI Nuaja, Kecamatan Ende, Kabupaten Ende kepada Bhayangkara Utama.
Diceritakan Imelda Ona, Sejak Kepala Sekolahnya pensiun tahun 2019, dirinya diangkat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) oleh Bupati Ende, Ir. Mareselunus YW. Petu, melalui SK Bupati Ende Nomor : KEP.130.4.829/0661.a/PP/III/2019, Tertanggal 04 Maret 2019, dengan Pangkat/Golongan : Penata Muda TK.1/III-b, dengan jabatan baru sebagai Plt Kepala SDI Nuaja. Suka duka sebagai Plt pun dijalankan dengan penuh rasa tanggungjawab sebagai seorang pendidik, kenang Ibu Imelda Ona, S. Ag.
Sementara Kepala Desa Nuaja, Kecamatan Ende, Verigius Da, saat dikonfirmasi media Bhayangkara Utama di Desa Nuaja mengatakan, status Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah Dasar Inpres (SDI) Nuaja sejak tahun 2019 hingga kini juga masih dipimpin oleh seorang Plt. “Untuk itu sebagai Kepala Desa saya meminta kepada Bapak Bupati Ende dan juga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende untuk segera mengangkat Kepala SDI Nuaja yang definitif,” ujarnya.
“Karena sudah kurang lebih 3 (tiga) tahun ini Kaseknya masih Plt. Semestinya Plt itu berjalan minimal 3 sampai 6 bulan saja, tetapi ini sudah berjalan selama 3 tahun. Untuk itu kami meminta kepada Bapak Bupati Ende segera mengangkat dan menunjuk Kepala SDI Nuaja secara difinitif,” ungkap Kades Verigius Da.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Komite Sekolah Dasar Inpres (SDI) Nuaja, Vitalis Sambi dan juga Tokoh Masyarakat Nuaja dan Pendiri Sekolah, Yakobus Gedo. Dikatakannya bahwa sudah saatnya SDI Nuaja memiliki Kepala Sekolah yang definitif. Bahwa Plt Kasek SDI Nuaja tahun 2019 diangkat melalui SK Bupati Marsel Petu kepada Imelda Ona sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolahnya, dan ini sudah berjalan lama.
“Untuk itu, kami meminta kepada Bapak Bupati Ende untuk segera mengangkat Ibu Imelda Ona, S.Ag., sebagai Kepala Sekolah Dasar Inpres (SDI) Nuaja menjadi Kepala Sekolah yang definitif,” pinta Vitalis.
“Karena menurut kami, berdasarkan Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) serta pengalaman dan jam mengajar sangat layak sekali dan melihat status SDI Nuaja saat Akreditasi baru-baru ini mendapat Akreditasi B yang dipimpin oleh seorang Plt,” tambahnya.
“Untuk itu menurut kami, Ibu Imelda Ona ini sangat layak sekali untuk diangkat menjadi Kepala SDI Nuaja. Selain itu, Ibu Imelda Ona sudah mengabdi lama di SDI Nuaja sejak pengangkatan pertama menjadi guru, lalu menikah dengan orang Nuaja dan tinggal menetap hingga kini di Desa Nuaja,” ungkap ketiga tokoh desa Nuaja ini.
Hingga berita ini diturunkan, Bupati Ende dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) belum berhasil dikonfirmasi oleh media ini. (Damianus Manans)