Beranda Daerah Sidoarjo Terapkan PPKM Mikro Di 3 Desa Dalam 2 Kecamatan

Sidoarjo Terapkan PPKM Mikro Di 3 Desa Dalam 2 Kecamatan

84
0

Sidoarjo, Jatim

Pemkab Sidoarjo menyiapkan tiga desa yang akan menggelar pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro. PPKM Mikro tersebut akan diakukan mulai 9-22 Februari untuk mencegah penyebaran Covid-19.

PPKM tersebut juga mengatur jam operasional pusat perbelanjaan modern, yang boleh buka sampai jam 21.00 WIB. Kemudian penerapan aturan kerja, 50 persen WFH (Work From Home) dan 50 persen WFO (Work From Office). Sementara tempat peribadatan dibatasi 50 persen.

Pj. Bupati Sidoarjo, Hudiyono mengatakan, PPKM Mikro di Sidoarjo akan digelar di tiga desa, setelah dilakukan rapat dengan Forkopimda. Yakni Desa Suko, Desa Bluru Kidul di Kecamatan Kota Sidoarjo dan Desa Pepelegi di Kecamatan Waru.

“Kami sudah minta Forkopimda untuk mencari sasaran ke desa tersebut. Dan saya minta datanya dicocokan dengan Puskesmas setempat,” kata Hudiyono, usai rapat koordinasi persiapan PPKM Mikro di Pendopo Delta Wibawamu, Senin (8/2/2021).

Ia mengatakan, PPKM Mikro ini nantinya akan digelar sampai tingkat RW dan RT. “Untuk masalah pendanaan juga sudah kami koordinasi nantinya bisa menggunakan dana dari kabupaten sampai dengan dana desa. Tadi Lurahnya sudah minta regulasi untuk menggunakan dana desa tersebut, menyusul dana desa yang ada di desa setempat sekitar Rp 3,7 miliar. Sebagian diantaranya bisa digunakan untuk kegiatan itu,” tambah Hudiyono.

Hudiyono juga menjelaskan, ada beberapa kriteria yang digunakan dalam PPKM Mikro. Seperti zona hijau, kuning dan oranye, sesuai dengan instruksi Mendagri. Ini akan menjadi edukasi baik lingkungan dan disiplin masyarakat.

“Karena yang sudah dilakukan saat ini disiplin perorangan, disiplin perusahaan dan disiplin RT. Ini yang akan menjadi treatment positif mengingat banyak masyarakat penderita Covid-19,” jelas Hudiyono.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman mengatakan, saat ini hanya sedikit yang terpapar Covid-19. “Ada yang hanya 10 orang satu desa. Kemudian di-break down lagi satu rumah ada dua sampai tiga orang. Jadi jumlahnya sangat sedikit. Kami optimistis sudah kuning dan oranye,” terang Syaf saat dikonfirmasi, Selasa (9/2/2021).

Dia menjelaskan, pihaknya akan menyiapkan seribu rapid antigen untuk melakukan tracing kepada masyarakat selama PPKM Mikro. “Kami tetap menerapkan 3 T yaitu (tracing, testing dan juga treatment),” imbuhnya.

Lalu Kasat Bimas Polresta Sidoarjo, AKBP Dodot mengatakan, dalam data yang dimiliki Polresta ada tiga desa teratas berdasarkan pengelompokan berdasarkan penyebaran Covid-19. Kecamatan Kota Sidoarjo (zona orange) masih menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, terutama di dua desa yakni Desa Suko dan Bluru Kidul.

“Kemudian di Desa Bluru Kidul teridentifikasi paling banyak orang positif. Jumlah pasien positif ada 12 orang,” kata Dodot.

Sedangkan di Kecamatan Waru (zona orange) ada di Desa Pepelegi. “Jumlah pasien positif ada 18 orang. Terdapat 10 orang di salah satu perumahan,” pungkas Dodot. (H. Ang)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here