Peduli akan warisan budaya Bangsa, khususnya cagar budaya, Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Gorontalo bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) adakan sosialisasi pada pelajar di SMA 1 Botumoito yang dibuka langsung Kepala Dinas Dikbudpora Provinsi Gorontalo, Yosef Koton, Selasa (25/02/2020).
Gorontalo | Dalam sambutannya Yosep mengungkapkan, program internalisasi sangat penting untuk pelestarian cagar budaya. Salah satunya dengan penyuluhan cagar budaya bagi masyarakat, termasuk pelajar.
Menurutnya kegiatan ini dilakukan sebagai penyebaran informasi benda cagar budaya yang mempunyai nilai kesejarahan di kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo.
Ia berharap dengan sosialisasi ini diikuti sikap peduli untuk melestarikan cagar budaya pada generasi milenial.
“Saat ini ada 88 objek benda yang diduga cagar budaya yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat tetapi masih akan ditetapkan lagi oleh tim ahli cagar budaya sesuai Undang Undang nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Seksi Sejarah dan Cagar Budaya, Winarni Adam Duda berharap sosialisasi cagar budaya pada guru dan siswa ini bisa membuat mereka lebih mengenal benda yang memiliki nilai cagar budaya, sehingga ada upaya pelestariannya.
Kegiatan serupa kata Winarni akan bertahap dilakukan di kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo dalam rangka memperkenalkan cagar budaya dan pelestarian terhadap masyarakat dan pelajar sesuai UU nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan UU nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Pada kegiatan tersebut, Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Gorontalo bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo menyatakan komitmennya untuk terus menumbuhkan generasi muda yang peduli warisan budaya bangsa, khususnya cagar budaya, salah satunya melalui sosialisasi.
Kegiatan sosialisasi juga dihadiri tim ahli cagar budaya dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo. (Ads)