Beranda Liputan Khusus 1 Tahun Bencana Banjir Bandang Pakan Rabaa Timur Solok Selatan – Bagian...

1 Tahun Bencana Banjir Bandang Pakan Rabaa Timur Solok Selatan – Bagian I

88
0
banjir bandang

1 Tahun lebih sudah bencana banjir bandang yang melanda Jorong Pinti Kayu Gadang, Nagari Pakan Rabaa Timur, Kec. Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan, bulan Desember tahun 2019 silam, mungkin masih terngiang dalam ingatan kita.

Solok Selatan, Sumbar | Mungkin kita merasa mereka yang tertimpa bencana tersebut telah pulih dari keterpurukan mereka karena sudah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak termasuk pemerintah.

Namun kenyataan yang ada adalah mereka (korban bencana, red) yang berjumlah lebih kurang 20 KK itu masih merasakan pedih yang mendalam karena bantuan yang digembar gemborkan melalui media yang nominalnya cukup besar itu tak pernah mereka dapatkan, hanya harapan palsu bagi mereka.

Seperti yang diungkapkan Katik (60) salah satu warga yang rumahnya hancur diterjang banjir bandang kepada Joni Oktavianus, Wakil Ketua Umum Lembaga Informasi Data Investigasi Korupsi dan Kriminal Khusus Republik Indonesia (Lidik Krimsus RI, red) yang menyambangi kediaman sementara Katik dan keluarganya di Dusun Pinti Kayu, Nagari Pakan Rabaa Timur, Kab. Solok Selatan didampingi oleh Hosra Afrizoni, Ketua DPP Lidik Krimsus RI Sumbar, Syafril Ervi Nandus, Ketua DPK Solok Kota, Feri Arbet, Sekretaris DPK Solok Kota, Candra Budi Mulia, Bendahara DPK Solok Kota.

Menurut Katik, “Rumah kami hancur dan tidak bisa lagi ditempati, namun dengan adanya bantuan dari berbagai pihak kami berharap bisa bangkit dari keterpurukan. Bantuan tersebut ada yang berupa uang tunai dan barang, salah satunya berupa semen yang berjumlah ribuan sak yang sangat kami butuhkan membangun kembali rumah kami yang hancur akibat banjir bandang,” ulasnya.

banjir bandang“Masyarakat merasa terharu dengan banyaknya bantuan semen tersebut, namun kami tidak satupun mendapatkan bantuan semen atau tidak pernah sampai ke tangan kami, semen tersebut malahan dibagikan kepada orang-orang tertentu dan juga dipakai untuk jalan Ladang Kongsi, sementara kami yang tertimpa bencana bagaimana nasibnya..??? ” sedih Katik.

“Yang paling membuat kami merasa sedih kenapa semen itu dipakai untuk kepentingan pribadi, kami setuju itu untuk umum, dan dibagikan menurut porsi dan peruntukannya,” imbuhnya.

Menanggapi keluhan Katik tersebut, Joni Oktavianus, Waketum Lidik Krimsus RI menyampaikan, “Kehadiran kami disini saat ini baru dalam rangka menyerap aspirasi, informasi dan mengumpulkan data-data terkait dugaan ketidak adilan yang diterima oleh teman-teman kita yang ditimpa musibah banjir bandang pada tahun 2019 silam, dan itu menjadi perhatian khusus kami yang mempunyai motto Dari Hati Untuk Rakyat,” ungkap Joni.

Joni Oktavianus yang biasa dikenal Jon Cupak itu lanjut menyampaikan bahwa proses pengumpulan data dan informasi tersebut akan membutuhkan waktu yang cukup lama demi terwujudnya keseimbangan dan kepastian hukum nantinya.

“Kami dari Lidik Krimsus RI akan berusaha semaksimal mungkin memperjuangkan aspirasi dan hak-hak teman-teman kita yang tertimpa bencana, kami mengharapkan dukungan dari semua pihak yang nantinya akan kami sambangi satu persatu,” lanjutnya.

“Dalam waktu dekat kita akan adakan pertemuan dengan seluruh korban bencana alam untuk mendengarkan aspirasi, keluhan dan informasi yang akan kita jadikan sebagai bahan dasar memperjuangkan hak mereka demi keadilan,” tegas Jon Cupak.

banjir bandangDi waktu yang sama rombongan Lidik Krimsus RI juga mengunjungi tempat tinggal sementara Bu Nini (55) yang juga merupakan korban bencana banjir alam tersebut yang tinggal bersama 2 orang anak dan 3 orang cucunya di Pos Pemuda Jorong Pinti Kayu yang saat kunjungan tersebut hanya Bu Nini yang berada di pos tersebut.

Seperti yang diketahui pada peristiwa bencana alam tersebut Nagari Pakan Rabaa Timur mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak, berikut rincian bantuan yang diperoleh Nagari Pakan Rabaa Timur berdasarkan edaran Pemerintah Nagari Pakan Rabaa Timur, PT. Semen Padang, 1500 sak semen, Bantuan Pendidikan PT. Semen Indonesia Rp. 170juta, PT. Angkasa Pura, Rp. 61juta, bantuan beras dari Bulog sebanyak 5ton, BPBD Kab. Solok Selatan, Rp 34.020.000,- dan dari donator Rp. 14.376.000,- dengan total berupa uang Rp. 279.396.000,-

Namun menurut masyarakat bantuan berupa uang yang diterima melebihi Rp. 1 Milyar sehingga ini bertolak belakang dengan keterangan yang disampaikan pihak Pemerintah Nagari Pakan Rabaa Timur dan telah menjadi hot issue di Media Sosial (Bersambung ke Bagian II) (Tim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here