Masih ingat, saat Presiden Joko Widodo membuka rapat telekonferensi video di Istana Merdeka, pada Selasa 12 Mei 2020 kemarin. Ketika itu Presiden mengatakan adanya temuan kasus positif Covid-19 tipe baru di lima Provinsi Pulau Jawa.
Jakarta | Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Timur mengungkap adanya temuan kasus positif Covid-19 tipe baru. Dengan gejala gejala klinis batuk dan pilek.
Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya mengatakan, susunan gen dari tipe virus di Jatim berbeda dengan yang muncul di Wuhan China, Eropa, dan Amerika Serikat. Negara yang berada di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia susunan gen virusnya bertipe A atau C. Sementara di Asia Tenggara khususnya di Indonesia virusnya bertipe B.
“Susunan gen dari tipe virus corona jenis baru, tidak sama antara di Asia Tenggara dengan yang di Eropa, Amerika, dan Wuhan,” kata Joni Wahyuhadi, Kamis (14/05/2020).
Perbedaan tipe virus ini terlihat gejala pasien positif terjangkit virus SARS CoV-2. Di mana di Indonesia mayoritas gejala batuk yang mencapai 52,1%. Sementara gejala sesak nafas hanya 24,7%. Gejala pilek presentasenya 35,1% dan demam 26,7%.
“Di Jatim pasien terjangkit memiliki gejala klinis batuk dan pilek. Kalau di Wuhan itu demam bukan batuk. Tetapi di Jatim demam nomor tiga,” ungkap Joni Wahyuhadi.
Atas temuan itu, masyarakat dihimbau lebih waspada terhadap gejala klinis yang terjadi di Jawa Timur. Di mana kasus positif yang disurvei, tercatat hanya 50% yang menyatakan mengalami gejala batuk.
“Jadi banyak yang dites positif tetapi merasa dirinya baik-baik saja, inilah makanya kita harus melakukan kewaspadaan setinggi mungkin,” paparnya. (edyson)