Pandeglang, Banten
Beredarnya himbauan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, menyebar luas di kalangan masyarakat Pandeglang. Langkah tersebut untuk memastikan uang yang diterima utuh Rp 600.000.
Untuk belanja apa uang tersebut?
Berdasarkan Juknis dari Kemensos uang tersebut untuk Sembako dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat.
Dimana beli sembakonya?
Bebas dong, yang jelas warung yang jualan sembako.
Bagaimana kalau di Balai Desa belanjanya?
Jangan dong, balai desa fungsinya untuk Pemerintahan Desa, bukan tempat jualan sembako. 
Bagaimana kalau ada yang maksa harus ke salah satu warung saja?
Laporkan saja ke Pendamping atau Aparat Kecamatan, bila tidak diindahkan, hubungi Call Center Dinsos 081318521295. Dinas Sosial kerjasama dengan Polres dan Kejaksaan atas laporan lengkap yang anda kirimkan. Semoga ikhtiar ini bermanfaat, Minggu (27/2/2022).
Pantauan awak media bhayangkarautama.com di lapangan, hampir di sejumlah titik di wilayah Pandeglang masih terdapat beberapa desa yang melakukan penekanan, bahkan menggiring masyarakat untuk berbelanja di salah satu agen e warong. Hal itu disampaikan salah satu Sekdes yang namanya minta tidak disebutkan.
“Kami selaku pemerintah desa merasa direpotkan dengan aturan harus berbelanja ke salah satu agen e warong, bahkan itu langsung diperintahkan pihak TKSK, kalau tidak berbelanja ke salah satu e warong kedepannya akan dihapus dari daftar penerima, karena barangnya sudah disediakan,” ungkapnya.
Di tempat berbeda, tepatnya di Desa Perdana, Kecamatan Sukaresmi, telah beredar video protes warga yang merasa dipaksa untuk membeli sembako yang telah disediakan di salah satu agen di dekat pengambilan uang. Dalam video tersebut terdapat penekanan kepada masyarakat untuk tidak berbelanja ke tempat lain. (Tardi W.)
