Padang, Sumbar
Sempat terkendala sebelumnya, akhirnya proses pembebasan lahan Tol Padang - Pekanbaru untuk seksi Padang - Kapalohilalang mulai menemukan titik terang. Pasalnya, PT. Hutama Karya menggelontorkan dana talangan sebesar Rp 52 miliar untuk pembebasan 46 bidang tanah dari 56 bidang tanah yang ada.
Sejauh ini, pembebasan lahan ruas I Padang - Sicincin tercatat telah mencapai angka 57 persen. Dengan begitu, proyek strategis nasional pembangunan Tol Padang - Pekanbaru terus menunjukkan progress yang siginifikan.
Hal ini terungkap dalam Rapat Tim Percepatan Pembangunan Tol Padang - Pekanbaru yang dihadiri Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, bersama Kementerian PUPR, PT. Hutama Karya, BPN, serta Forkompimda Sumbar di Padang, Senin (7/2/2022).
Dalam rapat itu terungkap penggantian kerugian lahan Seksi Padang - Kapalohilalang sejumlah 56 bidang tanah sudah mulai diproses melalui skema konsinyasi.
Guna mempercepat proses penggantian, Kementerian PUPR telah mengajukan permohonan dana talang pada PT. Hutama Karya. Hutama Karya, dalam hal ini juga telah menyampaikan kesediaannya untuk menyiapkan dana talang senilai Rp 52 miliar untuk 46 bidang tanah.
Nantinya dana talang tersebut akan dititipkan pada Pengadilan Negeri Pariaman sambil menunggu ketetapan pengadilan untuk ke 56 bidang tanah. Hal ini sesuai alur yang diatur dalam PP No. 19 Tahun 2021 dan PERMA No. 2 Tahun 2021.
Sementara itu, tujuh bidang tanah lainya masih dilakukan penilaian dan tiga bidang tanah masih dalam proses perbaikan penilaian oleh appraisal.
Ke-56 bidang tanah yang dimaksud, yaitu 12 bidang di Nagari Sungaibuluih Selatan, 3 bidang di Sungaibuluih Barat, 2 Bidang di Sungaibuluih Utara, 17 bidang di Nagari Buayan, 1 bidang di Lubukalung, 1 bidang di Balahhilia, 6 bidang di Pasialaweh, 7 bidang di Sicincin, serta 7 bidang yang masih dalam penilaian di Paritmalintang.
Semua kini telah menjadi prioritas dalam proses percepatan pembebasan lahan guna pembangunan Tol Padang - Pekanbaru tersebut.
Manager Pengendali dan Pelaksana PT. Hutama Karya, Berlin Tampubolon yang hadir mewakili project director PT. Hutama Karya dalam rapat tersebut menyampaikan, khusus untuk potensi 56 bidang tanah yang menjadi lahan prioritas, pihaknya juga sudah mengajukan alokasi dana talangan.
“Ini menjadi prioritas kita saat ini. Alokasi konstruksi bisa diajukan untuk menalangi konsinyasi. Untuk mempercepat proses, direksi Hutama Karya juga telah mengalokasikan dana pembangunan untuk dijadikan talangan. Meski begitu, pengajuan terhadap hal ini masih perlu dikaji di tingkat LMAN, Kemenko Marves, dan manajemen Hutama Karya pusat, agar dapat segera dijalankan, mengingat masih ada beberapa dispute administrasi yang harus diselesaikan terlebih dahulu,” jelasnya.
Sembari proses tersebut berjalan, Berlin berharap dukungan seluruh stakeholder, terutama Pemprov Sumbar, Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi untuk melakukan pendekatan agar eksekusi lahan konsinyasi nantinya berjalan lancar.
“Kami harapkan terutama kepada Pemprov Sumbar, Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi agar dapat melakukan soft approach pada masyarakat setempat. Dana akan dialokasikan manajemen. Uangnya sudah ada, hanya tentu ada administrasi lebih lanjut yang harus dilalui,” pungkasnya.
Menanggapi itu, Ketua Pengadilan Negeri Pariaman, Supriyatna Rahmat menyampaikan, pihaknya mendukung penuh proyek strategis nasional ini. Hanya saja, ia menegaskan kembali aturan-aturan yang harus ditaati dalam proses konsinyasi.
Terutama, mengenai tahapan ketetapan putusan pengadilan dan alur uang yang dititipkan pada Pengadilan Negeri untuk nantinya diserahkan kepada pemilik tanah.
“Pengadilan tentu saja mendukung proyek strategis nasional, tapi kita tentu perlu berhati-hati dalam administrasi konsinyasi yang tengah diproses ini, jangan sampai menyalahi aturan,” tegasnya.
Disamping itu, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy yang hadir memimpin rapat mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong percepatan pembangunan jalan Tol Padang - Pekanbaru. Terutama melalui koordinasi secara proaktif dengan seluruh stakeholder yang terlibat, mulai dari pemerintah kabupaten dan kota, hingga di level Kementerian, BUMN maupun swasta.
Audy juga mengapresiasi progress pembangunan yang semakin menampakkan titik terang berkat kolaborasi dan kerjasama yang baik dari tim percepatan pembangunan jalan Tol Padang - Pekanbaru.
“Progress di jalan tol semakin terang, karena koordinasi dan kerjasama yang baik. Saya sangat mengapresiasi, terutama pada Hutama Karya yang bersedia menyiapkan dana talangan untuk konsinyasi,” tutup Audy. (AAP)