Sukabumi, Jawa Barat
Maraknya pasokan beras dari luar daerah yang masuk ke wilayah Sukabumi akibat ulah broker untuk mencukupi kebutuhan dari program pemerintah, mengakibatkan beras hasil panen petani lokal kehilangan pasar.
Hal itu dirasakan salah seorang petani asal Tegalbuleud saat diwawancara, dengan logat sundanya yang kental mengatakan, “Situasi ayeuna mah rek ngajual beas menang panen teh meuni hese pisan (Kondisi saat ini, untuk menjual padi dan beras hasil panen sangat sulit. red), Jumat (23/04/2021).
“Kondisi ayeuna mah ngajual pare jeung beas teh meuni hese,” ujar salah seorang petani asal Tegalbuleud yang enggan namanya di publish.
Hal senada diungkapkan salah seorang suplier bernama Dede asal Tegalbuleud. “Akibat maraknya pasokan beras dari luar daerah untuk menutupi kebutuhan program pemerintah, sangat berdampak terhadap beras hasil panen petani lokal.
“Maraknya pasokan beras dari luar daerah, mengakibatkan beras lokal yang kami beli dari hasil panen petani lokal kehilangan pasar,” keluhnya.
Lanjutnya mengatakan, “Saat ini harga beras petani lokal dapat dikatakan anjlok dipasaran, untuk harga beras medium berada dalam kisaran Rp 8000 dan untuk harga beras premium dikisaran Rp 8900, akhirnya kesulitan untuk menjual beras yang dibeli dari petani, hingga beras beserta padi tersebut menumpuk di dalam gudang.
“Sedangkan harga pasokan beras dari luar daerah yang dibawa oleh oknum broker untuk menutupi kebutuhan program pemerintah sangat tinggi, disesuaikan dengan nilai bantuan yang direrima oleh masyarakat,”ujarnya.
“Beras beserta padi yang dibeli dari hasil panen petani lokal, hingga saat ini menumpuk di dalam gudang,” imbuh Dede saat diwawancara lewat telepon selularnya beberapa waktu lalu
Selanjutnya, hal tersebut ditanggapi salah seorang aktifis yang juga sebagai pemerhati hasil pertanian Kab. Sukabumi asal Tegalbuleud sebut saja Yudi. Menurutnya, seharusnya pemerintah daerah lebih memperhatikan serta memberdayakan sumber daya alam yang dikelola oleh petani lokal, terutama dalam mencukupi kebutuhan program pemerintah.
“Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan serta memberdayakan hasil panen sumber daya alam yang dikelola oleh petani lokal,” ujarnya.
Lanjutnya, hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat petani sekitar, sehingga terwujudnya keberlangsungan hidup petani lokal dalam mengelola sumber daya alam dimasa yang akan datang.
“Sudah tugas pemerintah daerah untuk memberdayakan sumber daya alam, dalam upaya meningkatkan keberlangsungan petani-petani lokal,” tandas Yudi. (Ludy).