Surabaya, Jatim
Polisi mengamankan satu tersangka yang diduga menjadi provokator saat kericuhan operasi yustisi PPKM Darurat di Bulak Banteng, Surabaya. Pelaku adalah Eko Novi Wahyudi, pemilik warung kopi yang menolak saat akan ditindak oleh petugas.
“Kami telah mengamankan salah satu pelaku kejadian kerusuhan yang terjadi di Bulak Banteng pada saat kejadian operasi yustisi yang dilakukan oleh tiga pilar,” ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum, Minggu (11/7/201).
Menurut Ganis, dalam kasus ini, tidak menutup kemungkinan adanya tambahan tersangka lain. Sebab saat ini pihaknya tengah memburu pelaku perusakan mobil patroli milik polisi saat kericuhan terjadi.
Kericuhan Operasi PPKM Darurat di Surabaya berawal dari provokasi pemilik warkop. Tersangka adalah pemilik warung yang menolak ditertibkan
“Pelaku lain mulai dari pelaku provokator dan perusakan masih kita dalami,” ujar Ganis.
Dikatakan Ganis, atas perbuatannya, tersangka kini dijerat Pasal 212 KUHP karena melawan petugas. Adapun ancamannya yakni 4 bulan pidana penjara dan denda Rp 450 ribu.
Satu mobil Polisi rusak dilempari warga
“Kita kenakan Pasal 212 melawan petugas saat sedang bertugas. Ancaman hukumannya 4 bulan dan denda Rp 450 ribu,” tandas Ganis. Kericuhan terjadi karena sejumlah warga dan pemilik warung menolak dibubarkan dengan melawan dan melempari petugas operasi. (drg. H. Ang)