Purwakarta, Jabar
Untuk mengantisipasi sejumlah kemungkinan terjadinya bencana alam di wilayah Kabupaten Purwakarta, Bupati Anne Ratna Mustika mengeluarkan beberapa kebijakan melalui Surat Keputusan Bupati Nomor 360/Kep.17-DPKB/2021 Tentang Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Wilayah Kabupaten Purwakarta Tahun 2021.
Hal itu diketahui dalam Rapat Penanganan Bencana dengan Kecamatan se-Kabupaten Purwakarta yang digelar secara virtual, di Aula Janaka, Komplek Perkantoran Pemkab Purwakarta, Kamis (4/11/2021).
“Sesuai dengan prediksi BMKG, curah hujan di awal bulan November akan meningkat sampai tanggal 6 November 2021 mendatang, dalam koordinasi mitigasi ini, kami meminta para camat untuk tetap waspada di wilayahnya masing-masing. Sebab potensi bencana seperti banjir, langsor, dan pohon tumbang masih mengintai wilayah Purwakarta,” kata Anne.
Ia juga mengungkapkan banjir-banjir yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Purwakarta ada tiga tipe yang sudah dilakukan mitigasi oleh dinas terkait. Pertama banjir bandang karena alih fungsi lahan, kerusakan hutan karena eksploitasi yang tidak terkendali. Banjir kedua disebabkan oleh luapan air sungai karena curah hujan yang tinggi. Dan banjir yang ketiga ada di Kota yang disebabkan oleh tersendatnya aliran oleh tumpukan sampah.
“Kami minta para camat untuk tidak bepergian ke luar kota, harus tetap waspada dan siaga,” kata Bupati Anne.
Bupati Purwakarta juga menghimbau, untuk program Jumsih (Jumat Bersih) harus terus yang dilakukan di setiap desa dan kelurahan se-Kabupaten Purwakarta dengan membersihkan gorong-gorong yang tersendat oleh sampah.
Pihaknya telah menyampaikan mitigasi kaitan dengan kebencanaan hidrometeorologi. Ia juga berharap agar masyarakat juga ikut andil untuk membantu membersihkan penumpukan sampah dibeberapa saluran dan sungai.
“Sementara untuk mitigasi kesehatan tadi juga saya sampaikan ke dinas kesehatan karena terjadi perubahan cuaca dapat menyebabkan beberapa penyakit timbul seperti diare, muntaber dan DBD. no itu juga harus dicek stok obat-obatan di beberapa puskesmas yang ada,” ujarnya.
Lebih jauh, Ambu Anne mengungkapkan beberapa wilayah kecamatan yang rawan banjir akibat luapan air sungai diantaranya Kecamatan Campaka, Cibatu, Pondoksalam, dan Pasawahan. Semantara banjir akibat genagan juga sangat menggangu sering terjadi di wilayah perkotaan.
“Dan untuk kecamatan yang rawan longsor meliputi, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Sukasari, Kecamatan Maniis dan kecamatan Tegalwaru. Kemudian banjir yang disebabkan oleh beberapa hal termasuk banjir bandang kaitan dengan alih pungsi lahan hutan dan kerusakan hutan dan itu bisa terjadi dibeberapa kecamatan seperti Tegalwaru dan Kecamatan Bojong. Namun demikian kita berharap semua hal tersebut tidak terjadi,” tutup Anne. (Jim)