Beranda TNI Tengkorak Anggota Kopassus Yang Dikeroyok Di Jaksel Retak, Empat Jenderal Kawal Kasusnya

Tengkorak Anggota Kopassus Yang Dikeroyok Di Jaksel Retak, Empat Jenderal Kawal Kasusnya

96
0
Komando Pasukan Khusus

Jakarta

Satu anggota Kopassus dikeroyok orang tak dikenal (OTK) di Jakarta Selatan, Minggu (18/4/2021) pagi.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, Senin (19/4/2021) pagi, tengkorak personil Kopassus tersebut retak.

“Yang jelas ada keretakan pada tengkorak, sehingga cederanya cukup berat.”

“Itu yang saya terima baru kemarin pagi. Jadi mungkin tidak terlalu jauh lah kondisinya saat ini,” kata Andika saat konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jayakarta, Selasa (20/4/2021).

Andika menegaskan, kasus pengeroyokan ini dikawal empat jenderal di TNI AD.

Empat jenderal tersebut adalah Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD, Asisten Intelijen KSAD, Pangdam Jaya, dan Direktur Hukum TNI Angkatan Darat (Dirkumad).

Ia mengatakan, para jenderal bintang satu hingga bintang tiga tersebut ditugaskan untuk mencari kejelasan terhadap peristiwa tersebut.

Untuk itu, kata Andika, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mengejar pelaku dugaan pengeroyokan tersebut.

“Intinya proses dikawal mulai dari Komandan Pusat Polisi Militer (AD), Asisten Intelijen KSAD, Dirkumad, kemudian yang di bawah ditangani langsung oleh Pangdam Jaya,” terang Andika.

“Kita akan cari sejelas-jelasnya apa yang terjadi,” ucap Andika.

Andika menegaskan, jajarannya masih terus berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya soal kasus itu.

Namun demikian, ia menegaskan secara internal pihaknya masih mendalami terkait keberadaan prajurit Kopassus tersebut di lokasi dan waktu kejadian.

“Kita harus jujur, prajurit kita ini ngapain di situ ?”

“Kok berada di situ, jam segitu ngapain ? Dan itu yang sedang kita dalami,” kata Andika saat konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jakarta, Selasa (20/4/2021).

Menurut Andika, dilihat dari waktunya, jam di mana prajurit tersebut ditemukan sudah terluka, bukanlah jam yang normal seorang prajurit berada di lokasi tersebut.

Untuk itu, kata dia, kegiatan apa pun yang dilakukan oleh prajurit tersebut harus dihentikan.

“Tidak boleh ini dilakukan, karena memang tidak ada hubungannya dengan tugas pokok kami,” tutur Andika.

Sebelumnya beberapa media memberitakan, nama atau inisial anggota TNI dan Polri yang menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang, terbuka sedikit demi sedikit.

Informasi yang diperoleh awak media, korban meninggal adalah anggota polisi bernama Bhayangkara Satu (Bharatu) Yohanes Samuel Biet.

Berita sebelumnya, inisial yang bersangkutan adalah Bharatu YSB.

Bharatu Yohanes Samuel Biet merupakan personil Satuan Kendaraan Taktis (Rantis) Resimen 3 Pelopor Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat.

Bharatu YSB disebut sebagai sopir atau driver Kepala Bagian Intelkam Polri.

Kabaintelkam Polri saat ini dijabat Komjen Pol Paulus Waterpauw.

Adapun prajurit TNI yang terluka adalah Serda Donaturs Boyau, anggota Grup 3 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Informasi mengenai kebenaran kabar tersebut belum dapat dipastikan.

Wartawan telah mengonfirmasi kabar tersebut melalui chating Whatsapp kepada Kabaintelkam Polri, Komjen Pol Paulus Waterpauw, belum mendapat jawaban.

Juga memintai informasi kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, masih menunggu respon.

KRONOLOGI

Seorang anggota Brimob dikabarkan tewas dan satu anggota TNI mengalami luka-luka, karena dikeroyok sekelompok orang tak dikenal di kawasan Melawai, di Jalan Faletehan, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (18/4/2021) pagi.

Camat Kebayoran Baru, Tomy Fudihartono membenarkan peristiwa tersebut.

Namun ia mengaku belum mengetahui detail kronologi peristiwa itu.

“info, kejadiannya sih benar. Cuma persisnya seperti apa, saya belum dapat informasinya,” ujar Tomy.

“Tadi lihat foto yang meninggal, tapi kronologinya seperti apa saja juga belum tahu,” tambahnya.

“Yang pasti, karena tindak kriminal sudah ditangani polsek dan polres,” kata Tomy, saat dikonfirmasi awak media, Minggu malam.

Akun tersebut menampilkan sebuah rekaman video CCTV pengeroyokan anggota TNI dan Polri oleh tujuh pemuda di Obama Cafe, Kebayoran Baru.

Dari informasi yang beredar, satu anggota Brimob atas nama Bharatu YSB dan satu anggota TNI bernama Serda DB mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam dalam peristiwa itu.

Bharatu YSB sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, pukul 07.30 WIB.

Namun nyawanya tak tertolong karena kehabisan darah pada pukul 07.41 WIB.

Sementara Serda DB dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Ia mendapat perawatan intensif karena luka pada lengan kanan dan paha kanan akibat sabetan senjata tajam.

Menurut informasinya, korban meninggal karena kehabisan darah akibat luka benda tajam yang melukai lengan dan paha kanan korban.

Dikutip dari laman Kompas.tv, pada pukul 08.30 WIB, polisi menerima informasi dari satpam RSPP bernama Usman, ada korban meninggal dunia karena luka di tangan dan paha.

Mendapat informasi itu, pihak kepolisian dipimpin Kapolsek Kebayoran Baru, AKBP Supriyanto, mendatangi RSPP untuk memastikannya.

Selanjutnya, pada pukul 09.30 WIB giliran Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Azis Andriansyah, yang tiba di RSPP.

Dandim 0504/Jakarta Selatan, Kolonel Inf. Ucu Yustiana menuturkan, kejadian pengeroyokan telah ditangani Pomdam Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan. (red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here