Oleh :
H Dondik
Presiden Topi Kwalik
Serius atau tidaknya penanganan pencegahan pandemi virus corona (Covid-19,red) ujung ujungnya adalah hasilnya kita serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ini bentuk kita sebagai manusia yang beragama dan banyak sejarah masa lalu baik tulisan maupun cerita dan pelajaran yang harus kita selalu pelajari, karena sejatinya bumi itu bundar dan akan kembali kepada porosnya, kejadian ini bukan tidak pernah terjadi dan di kisahkan memang pernah terjadi di 100 tahun silam atau periode 1 abad yang lalu tapi beda cara penyebaran dan perlakuannya.
saya punya gagasan tahun 2020 yang sudah di catat sama malaikat sebagai tahun wabah kita manusia makhluk sempurna tidak mengakui adanya tahun 2020, kita lompati aja tahun 2021 jadi kita semua harus beranggapan sekarang tahun 2021, agar wabah corona akan pergi
Saya mengajak untuk kita semua berpikir bahwa kita jangan melihat ke depan untuk perkara wabah ini, lihatlah ke belakang karena sejarah atau pengalaman itu ada untuk buat pelajaran dan jangan di ulangi lagi agar bisa menuju kesempurnaan hidup dan di sinilah perlu diksi yang cerdas dan pintar dalam menyikapi itu semua.
Termasuk pembelajaran terhadap arti do’a yang terkabulkan dan disitu yang pertama kali kalau do’a mau di ijabah adalah yakin 100% akan doa itu, pelajaran masa lalu mari kita buat referensi untuk masa depan ketika manusia tidak mampu lagi menerima atau menguraikan permasalahan yang kita hadapi bersama sama dan menurut saya asalkan kita sama sama mengamini bukan tidak mungkin akan ter’ijabah sesuai dengan do’a dan permintaan hamba-NYA.
Tapi harus dengan langkah yang cerdas, mari kita kupas, siapa yang tidak kenal Abu Nawas di jaman pemerintahan Harun Al Rasyid yang menciptakan suatu pemahaman yang selalu membuat makna terdalam beda dengan manusia yang lainnya, contoh sedikit, hanya Abu Nawas yang punya pemikiran untuk membohongi malaikat karena malaikat juga makhluk Allah SWT, yang mungkin dianggap Abu Nawas sama seperti makhluk ciptaan lainnya.
Sebelum meninggal Abu Nawas pernah berwasiat agar kain mori atau kafannya diberi kain yang sudah usang dengan harapan lolos dari pertanyaan malaikat, lah ini suatu pemahaman yang mungkin kita anggap tidak masuk akal, tetapi terlontar dan ada cerita begitu.
Di jaman Baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW juga ada sahabat namanya Nu Aiman yang penuh kontroversi dengan fakta yang ada di pikiran manusia normal, tapi itulah dari jaman ke jaman dan itu pelajaran yang harus kita ambil, bahwa hidup tidak bisa serius dan terlalu serius kadang kita membuat sesuatu yang bisa membuat orang bisa senang dan tertawa.
Kembali ke Abu Nawas dengan menganggap malaikat nanti bisa di bohongi dengan kain kaffan atau mori yang usang akhirnya Abu Nawas lolos dari pemeriksaan malaikat,
Kenapa di posisi itu kita tidak mau lakukan toh tidak ada kerugiannya, saya punya gagasan tahun 2020 yang sudah di catat sama malaikat sebagai tahun wabah kita manusia makhluk sempurna tidak mengakui adanya tahun 2020, kita lompati aja tahun 2021 jadi kita semua harus beranggapan sekarang tahun 2021, agar wabah corona akan pergi, kita kan umat beragama dan meyakini takdir hidup dan mati kita sudah ditentukan termasuk wabah ini.
Karena kita di kasih akal dan berpikir bahwa hanya Allah SWT Yang Maha Penentu maka kita sudah saatnya berpikir dan mencoba untuk itu dan dengan harapan kalau Allah SWT mengijabahi dan mengabulkan pasti wabah akan berakhir dengan cara kita, sekarang ini bukan 2020 tapi 2021 dan sesuai dengan cerita Abu Nawas di ujung terakhir beliau wafat masih berpikir untuk mensiasati malaikat, biarpun belum terbukti kita anggap semua ada cerita ada sebab dan musababnya.
Intinya menghadapi wabah ini kita lari dari tahun ini, dan kita buat tahun 2021 supaya menghindar bencana wabah yang 100 tahun berulang dan mudah mudahan tulisan saya ini bisa menginspirasi kita semua bahwa kita makhluk yang paling sempurna, biar ada perbedaan antara Manusia Dengan Ciptaan Allah yang Lainnya
Mari kita semua harus mampu mengatasi itu semua, toh “Doa Itu Di Kabulkan Sesuai Dengan Prasangka Hamba-NYA” kita tunjukan bahwa kita manusia yang paling sempurna ciptaan Allah SWT dari makhluk lainnya dan kita hanya bersandar kepada Allah SWT dan utusannya wabil khusus Nabi Muhammad SAW.
Hanya Allah SWT yang mengijabahi ini semua.