Said Didu, Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara tantang Ahok yang sekarang menjabat Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) untuk menagih hutang Negara ke Pertamina, dan meminta Ahok untuk mendatangi Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam diskusi bertajuk ‘Pertamina Sumber Kekacauan’ di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis, (19/12/2019).
Jakarta | Said Didu menaksir tunggakan negara, termasuk TNI, terhadap Pertamina saat ini mencapai Rp 70 triliun.
Utang pemerintah terhadap Pertamina meningkat dari 2017 yang mencapai 34 triliun, sementara pada Mei 2019 lalu yang menyentuh Rp 41,6 triliun.
Said mengatakan Pertamina saat ini justru menutup-nutupi utang negara terhadap Pertamina. Padahal, seumpama perusahaan minyak negara ini berhasil menagih utang-utang pemerintah, Pertamina dapat menggunakannya untuk mengembangkan proyek kilang dan memperbaiki kas perusahaan.
Sebelumnya Ahok berjanji akan membawa perusahaan migas pelat merah itu menjadi perusahaan minyak kelas dunia.
Hal itu diungkapkan Ahok melalui akun instagramnya @basukibtp pada Selasa, 10 Desember 2019 kemarin bertepatan dengan hari ulang tahun Pertamina ke-62.
Menurut Ahok, untuk mencapai tujuan itu perlu kerja sama dan kekompakan dari semua pihak. “Saya yakin dengan kekompakan serta kerja sama kita semua serta Ridho Tuhan bisa membawa Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia,” tulis Ahok melalui akun Instagram @basukibtp, Selasa, (10/12/2019).
Guna mencapai tujuan tersebut, Ahok mengajak seluruh jajaran Pertamina untuk mengubah pandangan mereka. Hambatan akan menjadi peluang dan pengingat untuk dapat terus bekerja sama dengan baik, menurut Ahok.
“Tantangan ke depan pasti banyak, tapi mari kita memandang tantangan ini sebagai bagian dari peluang dan menjadi pengingat bahwa kita perlu bekerja sama dengan baik,” ujar Ahok.
Namun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok enggan menjawab tantangan Said Didu untuk menagih langsung piutang perseroan ke pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sebab, Ahok mengatakan salah satu komisaris Pertamina telah diwakili oleh pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan.
“Salah satu Komisaris PT Pertamina adalah Wamenkeu,” ujar Ahok seperti dilansir Tempo, Jumat, (20/12/2019).
Wamenkeu yang dimaksud adalah Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Dimana, Suahasil juga dilantik bersamaan dengan jajaran Komisaris Pertamina lainnya oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Terkait besaran piutang Pertamina, juru bicara Pertamina, Fajriyah Usman belum memberikan respons hingga berita ini diturunkan.
Sementara Ahok juga enggan menjelaskan posisi utang negara terhadap Pertamina saat ini, Ahok menyebut itu ranah Direktur Keuangan Pertamina dan Direktur Utama Pertamina. Meski begitu, ia mengatakan Dewan Komisaris dan direksi terus bekerja sama untuk menyelesaikan persoalan piutang.
sumber : tempo.co