Bhayangkarautama.Com
Ciamis - Jajaran personel Kepolisian Resor Ciamis Polda Jabar melaksanakan pengamanan kegiatan aksi damai dari Majelis Cinta Rasul Ciamis di kawasan Alun Alun Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat siang (6 November 2020).
Pengamanan aksi damai kali ini dipimpin langsung oleh Kapolres Ciamis AKBP Dony Eka Putra, S.I.K., M.H., serta melibatkan ratusan personel gabungan satuan fungsi Polres Ciamis Polda Jabar. Dimana aksi ini diikuti oleh kurang lebih 120 peserta dari berbagai wilayah di Kabupaten Ciamis.
“Hari ini kami melaksanakan pengamanan kegiatan aksi damai dari Majelis Cinta Rasul Ciamis. Sebanyak 139 personel gabungan satuan fungsi kami terjunkan untuk melaksanakan pengamanan kegiatan aksi damai ini,” ujar Kapolres Ciamis, AKBP Dony Eka Putra, S.I.K., M.H., saat ditemui seusai kegiatan.
Kapolres Ciamis, AKBP Dony Eka Putra, S.I.K., M.H., mengatakan, pengamanan aksi unjuk rasa dari Majelis Cinta Rasul Kabupaten Ciamis dilaksanakan sesuai dengan standart Operasional Prosedur (SOP). Ini dimaksudkan agar memberikan kenyamanan peserta aksi.
“Personel yang terploting melaksanakan pengamanan aksi damai tidak ada yang membawa dan menggunakan senjata api, kita layani dan arahkan peserta aksi yang akan menyampaikan pendapat di muka umum agar dapat berjalan dengan tertib dan kondusif,” tutur Kapolres.
Kapolres berpesan kepada seluruh anggota yang bertugas untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh hingga benar-benar selesai. “Cegah terjadinya tindakan anarkis, sehingga tidak mengganggu situasi kamtibmas disekitar lokasi unjuk rasa,” imbuhnya.
Kapolres menghimbau kepada personel yang bertugas untuk selalu mengingatkan kepada massa aksi damai agar selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Sehingga tidak terjadi timbulnya kluster baru penyebaran Covid-19.
“Mari sama-sama kita selalu ingatkan massa aksi damai untuk selalu mempedomani protokol kesehatan. Seperti selalu menggunakan masker,” tandasnya.
Aksi damai kali ini, Majelis Cinta Rasul Ciamis ini dilaksanakan terkait terjadinya penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dari Presiden Perancis.
Jurnalis
Muhamad Rifai