Presiden RI Joko Widodo telah menginstruksikan melalui Mendagri dan Mendes untuk memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Alokasi Dana Desa senilai Rp 600.000/bulan bagi warga terdampak Covid-19.
Sebagian masyarakat kecewa atas pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD di Desa Bungurjaya karena tidak transparan, selain itu saya sudah mencoba menanyakan perihal BLT DD kepada ketua RW sekaligus aparatur Desa, ironisnya tidak ada tanggapan sama sekali. - RC, Warga Desa Bungur Jaya -
Purwakarta, Jabar | Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) yang disalurkan Pemerintah diterima selama tiga bulan bagi keluarga miskin yang terdampak covid 19. Tapi pada kenyataannya bantuan tersebut diduga masih banyak yang tidak tepat sasaran.
Saat awak media Bhayangkara Utama ke lapangan, di beberapa Desa yang berada di Kecamatan Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta, salah seorang warga berinisial RC mengatakan, “Sebagian masyarakat kecewa atas pembagian Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) DD di Desa Bungurjaya karena tidak transparan, selain itu saya sudah mencoba menanyakan perihal BLT DD kepada ketua RW sekaligus aparatur Desa, ironisnya tidak ada tanggapan sama sekali,” ujarnya.
Sampai saat ini awak media BU terus mencoba untuk mengkonfirmasi terkait kabar tersebut kepada Pj. Kepala Desa Bungur Jaya, baik mendatangi kantor Desa dan melalui sambungan telepon selular, sampai berita ini naik ke meja redaksi tidak berhasil ditemui.
Sesuai edaran Menteri Desa, Alokasi Dana Desa untuk penanganan dampak Covid 19, dialokasikan sebesar maksimal 25% dari Dana Desa untuk Desa yang menerima Dana Desa sebesar Rp 800 juta. Penerima Manfaat yang terdampak Covid 19 di Desa Bungur Jaya sebanyak 63 orang, sehingga dikalkulasikan anggaran Dana Desa sebesar Rp 113.400.000 untuk 3 bulan.
Begitu juga di Desa Salem, diperoleh informasi dari salah seorang mantan anggota Bamusdes, penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa tidak ada transparansi dari pihak aparat Desa.
Camat Kecamatan Pondok Salam, Heru Agus Riyanto, ketika dihubungi awak BU untuk dimintai tanggapannya, menolak untuk memberi keterangan. “Langsung aja ke Pj. Kades konfirmasinya,” singkat Heru.