Beranda Bhayangkara Beri Penguatan, Kapolda NTT Kunjungi Keluarga Korban Pembunuhan Di Kota Kupang

Beri Penguatan, Kapolda NTT Kunjungi Keluarga Korban Pembunuhan Di Kota Kupang

5
0

Kupang, NTT

Sebagai ungkapan belasungkawa, Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum., mengunjungi rumah keluarga korban pembunuhan Astrid Manafe dan Lael, Jumat (10/12/2021) sore.

Kedatangan Kapolda NTT ini merupakan wujud duka cita yang mendalam mewakili keluarga besar Kepolisian Daerah NTT atas peristiwa pembunuhan yang terjadi di wilayah Kota Kupang.

Tiba di rumah orang tua dari Astrid, Kapolda NTT dan rombongan disambut oleh keluarga besar korban diantaranya, Ayah dan Ibu serta Om dan Kakak dari Astrid serta Kuasa Hukum keluarga Manafe, Herry Batileo.

Pada kesempatan itu, Kuasa Hukum keluarga Manafe, Herry Batileo, SH., MH., menyampaikan terimakasih kepada Kapolda yang telah mengunjungi keluarga dari Astrid dan Lael.

Selanjutnya memperkenalkan orangtua dan keluarga dari Astrid dan Lael kepada Kapolda NTT.

Dikesempatan tersebut, Kapolda NTT menyampaikan kepada keluarga korban bahwa dalam menangani kasus ini, Polda NTT sangat konsen dari awal kasus ini.

“Dari awal kasus ini, saya sendiri langsung turun bersama tim. Ini menunjukan kesungguhan dan empati saya. Saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya pada Bapak, Ibu dan keluarga atas kejadian ini,” ujar Kapolda NTT.

Seperti dilansir Tri Brata News NTT, kehadiran Kapolda NTT ini didampingi Dirkrimum Polda NTT, Kombes Pol. Eko Widodo, S.I.K., Dirkrimsus Polda NTT, Kombes Pol. Johannes Bangun, S.Sos., S.I.K., dan Kabidpropam Polda NTT, Kombes Pol. Drs. Dominicus S. Yempormase serta Kapolres Kupang Kota, AKBP. Satrya Perdana P. T. Binti, S.I.K.
“Ini merupakan kewajiban saya selaku Kapolda NTT, untuk berpihak kepada korban, dimana negara menjamin perlindungan terhadap warga negaranya dimana terjadi sesuatu terhadap korban. Perkembangan kasus ini saya ikuti dari awal penanganan awal di Polsek Alak, langsung saya ambil alih untuk bentuk tim di tingkat Polda NTT. Kita ingin semua ini selesai menurut aturan dan ketentuan hukum yang berlaku,” jelasnya.

Dikatakannya, sampai sejauh ini tim penyidik terus mengembangkan kasus ini.

“Ketika kita menetapkan tersangka harus ada pasal yang ditetapkan, akan tetapi pasal itu bukan sesuatu harga mati tergantung pengembangan nanti. Kita terus melakukan pengembangan, kita punya waktu yang cukup. Sudah tiga kali kasus ini digelar, saya sendiri yang langsung memimpinnya. Sebelum kesini tadi, kami masih gelar lagi kasus ini,” lanjutnya.

Kapolda NTT juga memberikan pemahaman kepada keluarga.

“Mari kita laksanakan ini sesuai proses hukum, bantu kita, kalau ada informasi yang ada silahkan infokan ke kami yang benar. Bukan informasi yang menyesatkan dalam proses penyidikan. Diamnya saya bukannya saya tidak berbuat, saya mendengar, saya mengikuti bahkan saya terjun langsung datang ke TKP dengan Kapolres Kupang Kota malam-malam, karena menurut saya kasus ini harus terungkap. Kebenaran dan keadilan harus ditegakkan sesuai dengan program Kapolri, Transparansi, Berkeadilan dengan mengikuti proses hukum,” tambahnya.

Setelah delapan hari tersangka ditetapkan dan ditahan, penyidik masih melakukan pengembangan.

“Tidak ada kejahatan yang sempurna, karena Tuhan pasti menunjukan jalan. Tuhan sudah memerintahkan kita untuk mengungkap kasus ini. Saya ingin menguatkan dan meyakinkan kepada orangtua korban. Saya tidak pernah mengintervensi penasehat hukum baik dari korban maupun tersangka. Kehadiran saya hari ini memberikan hiburan, penguatan bagi keluarga Almarhum Asrid dan Lael, saya akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan profesionalisme kepolisian menggunakan metode scientific crime investigation,” tandasnya.

Sementara itu, Kakak korban Jack Manafe menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran Kapolda NTT sebagai simbol negara. Menurutnya kehadiran Kapolda NTT menjadi harapan dan kekuatan bagi keluarga.

“Saya atas nama Bapa dan Mama serta seluruh saudara-saudari saya, sungguh kami merasakan bahwa kehadiran Bapak Kapolda bersama jajaran di sini sungguh mengangkat kami. Kami telah diangkat saat ini dengan kehadiran bapak di sini sebagai simbol negara yang besar, sehingga kami merasakan bahwa sekarang ini kami telah memiliki kekuatan,” ujarnya dengan penuh haru.

“Mama dari hari pertama sampai sekarang tidak bicara satu kata pun. Dia hanya tersenyum tetapi malah menyembunyikan sakit hatinya sehingga hari ini kami sangat berterimakasih karena bapak sudah sampai ke sini. Dari hati yang paling dalam kami semua berterimakasih dan menaruh harapan kami kepada bapak, kiranya persoalan ini boleh berlalu dari kami,” pungkasnya. (Damianus Manans)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here