Beranda Daerah Jembatan Penghubung Ulu Musi - Paiker Ambruk Lagi

Jembatan Penghubung Ulu Musi - Paiker Ambruk Lagi

62
0
RSUD Tobelo

Empat Lawang, Sumsel

Diduga akibat curah hujan yang tinggi dan naiknya debit air Musi, bangunan jembatan ponton penghubung kecamatan Ulu Musi ke Pasemah Air Keruh (Paiker) yang sedang dalam proses pembangunan jadi ambruk, Selasa ( 23/03/2021) sekira pukul 04.00 Wib dini hari.

Konstruksi jembatan yang belum lama dikunjungi Bupati Empat Lawang, 12 Maret lalu, kini sudah terpisah dari pangkal bangunan pondasi jembatan, sehingga membuat heboh masyarakat setempat. Seperti diungkapkan Yaumin, masyarakat setempat ia berharap kedepannya pemerintah, dakam hal ini dinas terkait dan pihak rekanan benar-benar mengutamakan kualitas konstruksi yang dibangun, karena jembatan tersebut akan dipergunakan oleh banyak orang dan dalam waktu yang cukup lama.

Lebih jauh Yaumin mengatakan, air tersebut berasal dari arah Kepahiang dan sudah beberapa hari ini. “Kami sebagai masyarakat Ulu Musi dan Paiker sangat kecewa, pasalnya, berharap kami bisa menikmati jembatan baru yang menembuskan akses antara Ulu Musi dengan Paiker, namun kenyataannya hanya kekecewaan yang kami dapatkan,” cetusnya.
Masih menurut Yaumin, “Kami hanya bisa bersyukur karena jembatan ini belum selesai dan belum dipergunakan sehingga tidak menelan korban atau membahayakan masyarakat. “Kami berharap kedepan jembatan ini segera diperbaiki, dan hendaknya pelaksana atau rekanan yang melaksanakan pekerjaan ini harus yang profesional dan akuntabel, pekerjaan dengan konstruksi yang lebih bagus, karena jembatan ini akan dimanfaatkan dalam waktu yang panjang dan akan dilalui banyak orang,” ungkap Yaumin.

Jembatan Ponton yang dikerjakan dengan dana yang cukup fantastis, Rp 26 milyar sumber dana dari anggaran APBN Tahun 2020 melalui Kementerian Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mulai pelaksanaan sejak Mei 2020 lalu,

Dinas PUPR Kabupaten Empat Lawang ketika dikonfirmasi dikantornya, sedang rapat staf, namun berhasil mengorek informasi dari salah satu staf di bagian Bina Marga Hdr membernarkan kalau proyek tersebut adalah milik orang Provinsi, mereka hanya berkordinasi atau melapor kalau ada pekerjaan di Empat Lawang namun tidak melibatka PUPR Empat Lawang dalam pengawasannya.

Saat ditanya mengenai teknis pekerjaan, Hdr mengatakan, memang proyek tersebut menyalahi teknis dalam pengerjaan. “Kalau bapak mau lebih jelas lagi, silahkan konfirmasi dengan Kepala Dinas langsung, ” mengakhiri telponnya. (Habib)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here