Medan, Sumut
Seorang anak remaja dianiaya oleh seorang pria di minimarket di Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor pada Kamis (16/12/2021) sore. Penganiayaan itu dipicu saat korban meminta pelaku menggeser mobilnya karena menghalanginya keluar untuk berangkat ke masjid. Mobil pelaku sebelumnya menabrak sepeda motor korban yang sedang diparkirkan di tempat tersebut.
Kejadian itu terekam kamera CCTV di minimarket tersebut. Terlihat sepeda motor korban diparkir di samping sepeda motor lainnya lalu datang mobil hitam Toyota Prado menabrak sepeda motor korban hingga sedikit terdorong. Namun posisi mobil tersebut menutup akses keluar sepeda motor korban. Tak berapa lama, keluar dua orang perempuan dari dalam mobil itu lalu masuk ke dalam minimarket.
Selanjutnya, korban yang mengenakan kaos berwarna hijau dengan peci di kepalanya sambil menenteng plastik putih di tangan kirinya, dan tangan kanannya diarahkan ke mobil dan sepeda motornya. Diduga korban meminta agar mobil tersebut digeser agar dia bisa keluar dengan sepeda motornya. Kemudian seorang pria berbaju putih turun dari mobil itu dan mendekati korban langsung menamparnya sehingga peci korban terjatuh.
Korban lalu mengambil pecinya dan kembali berdiri tanpa melawan atau menghindar. Pelaku menendang dan memukul korban hingga terdesak masuk ke dalam minimarket lagi. Terlihat pelaku terus memukul dan mendorong korban. Dia tak peduli meskipun sudah dilerai oleh kasir minimarket. Warga yang melihat itu kemudian mendekat dan menjauhkan pelaku dari korban.
Di rumah korban pada Kamis (23/12/2021) sore, Kepala Lingkungan II, Budi Sitepu mengatakan, korban merupakan warga Kelurahan Kwala Bekala. Menurutnya, kasus ini kini sudah ditangani oleh Polrestabes Medan. Sementara itu, ibu korban, Ina menjelaskan, anaknya dianiaya pada Kamis sore. Saat itu, anaknya mampir ke minimarket tersebut untuk berbelanja sebelum pergi ke masjid.
Dia baru mengetahui anaknya dianiaya setelah anaknya, FL (16) mengadukan peristiwa yang dialaminya di minimarket itu. Seketika itu dia terkejut dan langsung ke lokasi kejadian untuk meminta rekaman CCTV. Setelah itu, dia juga mendatangi Polsek Deli Tua untuk membuat laporan pada malam itu juga didampingi oleh tetangganya yang merupakan personil polisi.
Karena sudah malam, dia pulang dan kembali ke Polsek pada Jumat pagi. Di Polsek Deli Tua, dia diarahkan untuk melapor ke Polrestabes Medan karena korban masih anak-anak. Dia pun akhirnya berhasil membuat laporan di Polrestabes Medan. Dikatakannya, anaknya menerangkan sebelum kejadian anaknya hanya meminta agar mobil itu digeser, namun pemilik mobil turun dan langsung menganiaya anaknya.
“Tolong geser mobil pak’, karena posisi parkir sepeda motornya sudah mentok dan sulit untuk keluar dan dia juga khawatir akan membuat mobil orang lecet,” katanya.
Dia sempat menanyakan kepada anaknya kenapa tidak melawan, dijawab oleh anaknya bahwa dia tak mau melawan karena pelaku merupakan orang tua dan dia tak berani melawan orang tua. Setelah kejadian itu pelaku langsung pergi begitu saja. Begitupun anaknya, dengan luka memar di bagian pipi dan sakit nyeri di telinga yang masih dirasakan hingga sekarnag, pergi ke masjid.
Ditetapkan Tersangka
Dijelaskannya, saat ini bengkak sudah hilang. Dia sudah membuat visum dan scanning pada anaknya. Dia berharap agar pelaku segera ditangkap dan dipenjara agar menjadi pelajaran dan pelaku tidak lagi berbuat semena-mena.
Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol M. Firdaus ketika dikonfirmasi melalui aplikasi percakapan WhatsApp pada Jumat sore mengatakan bahwa pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku berinisial H, warga Kecamatan Medan Johor.
“Sudah ditetapkan sebagai tersangka. Masih dalam pengejaran. Petugas kita sudah datang ke rumah tersangka namun tersangka tidak ada di rumahnya,” katanya, Jumat (24/12/2021) sore.
Kader Satgas Cakra Buana PDIP
Pelaku tersebut diduga kader dari Satgas Cakra Buana PDIP. Hal tersebut juga telah dibenarkan oleh Ketua Satgas Cakra Buana PDIP Sumut, Darmawansyah Sembiring.
“Dia Wakil Komandan Satgas Cakra Buana PDIP Sumatera Utara,” kata Darmawansyah. (red)