Kehidupan masyarakat Bali umumnya adalah mayoritas beragama Hindu. Hampir setiap kegiatan tidak terlepas dari yang namanya upacara adat.
Bali | Ratusan warga Desa Adat Kuta di Bali yang terdiri dari 13 Banjar memadati hampir sebagian area pantai kuta untuk melaksanakan upacara adat Melasti, Kamis (20/02/2020).
Semua umat Hindu dari 13 Banjar tiba di pantai kuta Bali pukul 15:40 waktu setempat dengan lengkap berpakaian adat putih duduk menghadap ke laut.
Ketua Adat Desa Kuta Bali atau lebih dikenal dengan nama Bendesa, I Wayan Wasista ketika diminta keterangan mengatakan bahwa Upacara Melasti tersebut dalam rangka Pujawali Jelly (Odalan di Pura Puseh Desa adat Kubang).
Lebih lanjut Ayah dari enam anak tersebut mengungkapkan bahwa setiap Pujawali atau Odalan Jelih dirangkai dengan pemelastian sehari sebelum upacara puncak yang akan dilaksanakan besok, Jumat, 21/02/2020 pukul 14:00 waktu setempat di Pura Puseh bagian utara kantor Camat Kuta.
Menurut I Wayan Wasista, upacara Malesti tersebut juga dapat mempunyai nilai tersendiri dan bisa membagi keberagaman budaya yang ada di Kuta Bali bagi para Wisatawan Asing maupun Domestik.
“Kami sangat bisa memberikan keanekaragaman budaya yang kami miliki sebagai daya tarik para Wisatawan, baik Asing maupun Lokal,” ujarnya.
Diakhir percakapan, Pria berusia 54 tahun itu berharap agar semua Wisatawan yang ada di pantai Kuta saat upacara berlangsung agar selalu menghormati.
Pada tempat yang sama, Ketua Pecalang Desa Adat Kuta Bali, Wayan Widana mengungkapkan hal senada terkait upacara Melasti tersebut.
Dirinya mengatakan, upacara Melasti merupakan upacara dalam rangka Pujawali Jelih atau Odahan di Pura Puseh Desa adat Kubang yang akan diselenggarakan Jumat, (21/02/2020).
“Ini dalam rangka Pujawali Jelih Bang. Puncaknya besok bertempat di Pura Puseh” Ungkapnya.
Aktifitas para Wisatawan yang berada di pantai Kuta Bali seakan terhenti guna menyaksikan upacara Melasti oleh ribuan umat Hindu dari 13 Banjar.
Matj Lilja (73) Asal Sweden pada kesempatan itu ketika diminta tanggapan mengatakan sangat bahagia melihat upacara tersebut.
Pria lanjut usia yang sudah 3 (tiga) minggu tinggal di Bali mengungkapkan selain menikmati suasana pantai, ombak, dan para selancar yang sedang berselancar, ia juga menikmati dengan suguhan upacara beserta tarian adat yang dibawakan oleh anak anak kecil.
“I am happy, because in addition to enjoying the beauty of the beach, the waves, and the surfers playing, we are served by traditional ceremonies and dances that are performed by young children. Really happy” tuturnya.
Diketahui, Sebelum upacara Melasti berlangsung, ribuan umat hindu Desa Adat Kuta melaksanakan prosesi dari Pura Adat Kuta menuju pantai Kuta dengan cara berjalan beriring -iringan.