Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, mengungkapkan kecelakaan Helikopter jenis MI 17 milik TNI merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya kecelakaan pertama terjadi setahun lalu di Papua. Sehingga dianggap perlu adanya investigasi menyeluruh.
Kita harus tau pasti apa penyebabnya, agar jangan lagi terjadi kecelakaan yang sama. - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari -
Jakarta | Kementerian Pertahanan serta Panglima TNI, diminta untuk segera mungkin memberikan laporan lengkapnya hasil investigasi kepada Komisi I DPR RI.
“Bulan Juli 2019 Helikopter MI-17 Milik TNI AD juga jatuh di Papua dan kemarin di Kendal Jawa Tengah ini jelas harus dilakukan investigasi menyeluruh dan serius karena TNI Kita banyak pakai Heli jenis ini,” ungkap Abdul Kharis Almasyhari, dalam keterangan tertulis nya di Jakarta, Minggu (07/06/2020).
Helikopter jenis MI-17 itu merupakan produk buatan Rusia dan di Indonesia. Helikopter jenis MI-17 banyak digunakan sebagai heli angkut milik TNI AD. Mulai dari jenis kegiatan misi latihan maupun misi pengiriman logistik dan pasukan.
Selain itu keberadaan Helikopter jenis MI-17 juga menjadi sarana operasi TIM SAR untuk menjangkau daerah-daerah terpencil di dalam berbagai misinya. Sehingga kepastian terhadap penyebab sudah dua kalinya kecelakaan yang dialami Helikopter jenis MI-17, dianggap sangat penting.
“Kita harus tau pasti apa penyebabnya, agar jangan lagi terjadi kecelakaan yang sama,” tegasnya. *(edyson)