Purwakarta, Jabar
Program vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan pemerintah adalah bentuk ikhtiar untuk mengatasi pandemi Covid-19. Dan perlu diingat, bagi warga yang sudah vaksin, masih harus tetap melakukan dan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian disampaikan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika saat memantau proses vaksinasi massal di GOR Purnawarman, Rabu (23/6/2021). Dalam agenda tersebut, nampak hadir sejumlah jajaran Forkopimda Purwakarta diantaranya, Dandim 0619 Purwakarta dan Wakapolres Purwakarta.
Dalam agenda tersebut, Forkopimda Purwakarta melakukan pemantauan vaksinasi ini untuk melihat secara langsung proses dan pelaksanaan vaksinasi, sekaligus sebagai bentuk support kepada para lansia yang akan mengikuti vaksinasi Covid-19.
“Tetap jangan pernah ambil risiko, lindungi diri untuk lindungi keluarga dan orang terdekat. Jangan pertaruhkan kesehatan diri dan keluarga hanya karena lalai menerapkan protokol kesehatan,” kata Anne.
Sementara, berkaitan dengan perkembangan zonasi Kabupaten Purwakarta, Anne mengatakan, saat ini masih dalam zona oranye. Sedangkan untuk kecamatan hanya ada satu yang hijau yaitu kecamatan Sukasari, sisanya semua zona kuning.
“Semoga langkah vaksinasi ini dapat meminimalisir penyebaran covid-19, dan diharapkan kepada forkopimda, stakeholder, serta masyarakat dapat bekerjasama dan berkontribusi dengan baik,” ujar Bupati Anne.
Targetkan Vakinasi Dua Ribu Lansia dan Usia Produktif
Dengan difasilitasi oleh Kepala OPD, Camat, Kades dan Lurah, yang memobilisasi massa lansia dengan melakukan antar jemput menggunakan kendaraan dinas, Pemkab Purwakarta menargetkan sebanyak 2.000 lansia dapat divaksin.
“Mudah-mudahan bisa mencapai target sebanyak dua ribu lansia, sementara untuk yang satu ribunya untuk usia mulai 18 tahun, kita berkolaborasi dengan serikat pekerja melalui Disnakertrans,” ujarnya.
Menurutnya, rata-rata usia produktif di Kabupaten Purwakarta banyak terdapat di kawasan industri. Hal itu juga menjadi upaya Pemkab karena di wilayah tersebut terdapat kluster industri. “Paling banyak klaster industri suspeknya, kemudian juga kontak erat, penularan di keluarga. Untuk angka Covid-19 sendiri sampe angka seribu, tetapi angka itu adalah dampak dari tracing yang memang masif dilakukan oleh tim dari Dinas Kesehatan,” kata Anne.
Penanganannya, lanjut Anne, setiap ada yang langsung tracing keluarga dan kontak erat ke lingkungan kerjanya, terutama yang dekat dengan yang terkonfirmasi positif. Jadi tracing betul-betul sangat banyak, sampai hari ini dinas juga terus melakukan tracing.
“Angka seribu akumulasi kurang lebih selama dua minggu, memang kita sedang berusaha meningkatkan angka kesembuhan. Karena angka kesembuhan kita agak lambat, mereka itu harus juga kita dorong agar imunitasnya bisa terus meningkat. Sejauh ini perbandingan yang sembuh dan sakit tidak seimbang. Kesembuhan kita tergolong lambat, tentu ini menjadi PR kita akan evaluasi. Artinya, obat-obatan itu harus didrop ke tiap-tiap kelurahan dan desa,” tutur Anne. (red)