Perhelatan Pilkada 2020 sebentar lagi namun sampai hari ini DPC PKB belum juga memberikan rekomendasi kepada kadernya siapa yang bakal di rokomendasikan partai untuk maju sebagai Calon Bupati (Cabup) atau Calon Wakil Bupati (Cawabup) di pilkada 2020.
“Yang jelas partai itu hanya merekomendasikan bagi mereka yang dianggap mempunyai kapasitas, kapabilitas dan ekstabilitas serta untuk menjadi penilaian itu berlaku mundur, kalau bukan kader, apa kira-kira yang mau dijadikan penilaian, dan saya yakin partai akan mempertimbangkan hal itu baik tingkat DPW maupun DPP akan mempertimbangkan itu dan juga tidak ditentukan usia karena tua belum tentu mampu dan yang muda belum tentu tidak mampu,” - H Usman, M.Kes, Ketua DPRD Sidoarjo -
Sidoarjo, Jatim |BU| H Usman, M.Kes politisi partai PKB yang juga Ketua DPRD Sidoarjo saat ditemui di kantornya mengatakan, dengan banyaknya kader-kader PKB yang bermunculan yang dianggap berpotensi maju sebagai cabup dan cawabup itu mengindikasikan bahwa kepimpinan Saifulillah sebagai Ketua DPC PKB Sidoarjo itu berhasil, karena parameter sebuah pemimpin partai yang berhasil itu bisa meningkatkan suara partai atau meningkatkan suara kursi di DPRD,” ujarnya.
“Dan mampu mencetak kader-kader partai kader-kader yang berkualitas dari partai itu sendiri, tolak ukurnya kader-kader potensial yang mampu dan sanggup untuk mengikuti kontestasi dalam pilkada, karena tujuan dari pada politik atau parpol itu alat untuk merebut sebuah kekuasaan, apa gunanya merebut partai tapi tidak bisa merebut kekuasaan,” imbuhnya.
“Sedangkan PKB dibawah kepimpinan Pak Saiful semuanya itu terlampaui, itu bisa dilihat dari suara DPC PKB Sidoarjo menjadi pemenang di pemilu legislatif tahun lalu dan mempunyai kursi terbanyak yaitu 16 kursi di DPRD Kabupaten Sidoarjo dan kader-kader potensialnya siap mengikuti kontestasi Pilkada 2020 nanti, kader-kader potensial PKB diantaraya ada Nur Achmad Syaifuddin, Anik Maslachah, Achmad Amir Aslichin dan Sulamul Hadi Nurmawan (Gus Wawan),” ulasnya.
“Ini mengindikasikan kader-kader PKB potensial semua, sedangkan rekomendasi yang dikeluarkan partai kan hanya satu, ya pantas kalau di antara kader-kadernya diangap punya potensi itu berkontestasi untuk menarik simpati dari pada masyarakat untuk mendapatkan sebuah apresiasi dari partai di tingkat atasnya baik DPW maupun DPP, yang endingnya adalah mendapatkan Rekomendasi atau tiket untuk mencalonkan Bupati atau Wakil Bupati di Pilkada 2020,” katanya.
Ditanya soal rekomendasi akan diberikan ke siapa, H Usman mengatakan, “saya tidak mau berandai andai siapa yang direkomendasikan oleh partai dan saya yakin bahwa partai PKB ini adalah partai kaderisasi yang akan merekomendasikan ke orang yang memang asli kader dan sudah berkeringat bekerja untuk kebesaran partai dan Ndak Ujuk-ujuk di rekomendasikan ke orang atau dia belum pernah menjadi Anggota partai, atau belum pernah menjadi pengurus dan belum berjasa ke partai saya rasa Impossible,” ungkapnya.
H Usman juga menambahkan, “Yang jelas partai itu hanya merekomendasikan bagi mereka yang dianggap mempunyai kapasitas, kapabilitas dan ekstabilitas serta untuk menjadi penilaian itu berlaku mundur, kalau bukan kader, apa kira-kira yang mau dijadikan penilaian, dan saya yakin partai akan mempertimbangkan hal itu baik tingkat DPW maupun DPP akan mempertimbangkan itu dan juga tidak ditentukan usia karena tua belum tentu mampu dan yang muda belum tentu tidak mampu,” tambahnya.
“Jadi penilaian kebelakangnya seperti apa dan apa yang sudah di perbuat untuk partai, jadi partai lebih mengutamakan kader karena kita kaya tentang kader potensial, jadi kalau partai tidak merekomendasikan kadernya Ndak mungkinlah,” pungkasnya (Zanuar)