Dua Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum di Sukabumi, PDAM Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi dan PDAM Tirta Jaya Mandiri (TJM) Kabupaten Sukabumi, dikeluhkan banyak pelanggan air bersih, pasalnya, pasokan air kepelanggan sering tersendat dan tidak lancar.
Sukabumi | Informasi yang dihimpun, dari pelanggan diwilayah Pemerintahan Kota dan Kabupaten di Sukabumi, keluhan sebagian pelanggan air minum dirasakan sepanjang tahun.
Menurut pengakuan sejumlah pelanggan, keluhan tersebut berulang kali disampaikan, salahsatu keluhan macetnya atau tersendatnya aliran air kesebagian besar pelanggan dirasakan terus terjadi.
“Kami sebagai pelanggan sudah merasa bosan menyampaikan informasi keluhan ini. Sebagai pelanggan PDAM merasakan ini seperti abadi,” keluh Abdurahman (48) pelanggan PDAM TBW warga Jalan Veteran, Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Sabtu (11/01).
Ia mengaku dengan kondisi air ledengnya (PDAM) yang dirasakan sering tidak pernah lancar. Musim hujan saat ini, tetap saja aliran air kerap macet, bahkan pernah tidak ada pasokan air sama sekali dalam hari-hari tertentu. Apalagi pada musim kemarau, jumlah pasokan hari saat air nihil lebih banyak dibandingkan jumlah hari yang pasokan airnya lancar.
“Sebetulnya mengenai tidak lancarnya suplai air PDAM sudah sering dilaporkan langsung kepada pihak PDAM, namun tetap saja tidak ada tanggapan serius. Dibuktikan sampai saat ini suplai air masih tidak lancar,” ungkap dia.
Keluhan senada disampaikan pelanggan PDAM TBW, Endang warga Cipoho, Jalan Palabuhan II Kota Sukabumi. Lingkungan tempat tinggal Endang termasuk kawasan yang akrab dengan kemacetan pasokan air bersih. Sama dengan Abdurrahman pun, sudah bosan menyampaikan laporan dan keluhan dengan tidak maksimalnya pasokan air ke pelanggan.
“Setelah merasakan suplai air dari PDAM tidak lancar , saya sudah melaporkannya langsung ke petugas pelayanan PDAM, sempat ada beberapa kali pengecekan, petugas lapangan hanya menjawab, ini akan disampaikan kepihak atasan, tapi sayang tetap saja air tidak bisa lancar, ” katanya.
Dari pelanggan PDAM TJM Kabupaten Sukabumi, keluhan serupa disampaikan Sudarno, warga Desa Mekarsari, Kecamatan Cikembar, Permukiman di sekitar tempat tinggal Sudomo tidak dapat dijangkau oleh pasokan air bersih yang melimpah dari sumber air yang mengambil air dari Sungai Cicatih. Dia tidak dapat berbuat banyak menghadapi kenyataan, aliran air bersih ke rumahnya tidak pernah normal dan lancer bahkan tidak ada pasokan sama sekali.
“Padahal kami selalu mentaati himbauan PDAM untuk membayar rekening air bersih sebelum habis jatuh tempo, kalopun telat kami terap membayar, kalo seperti ini terus, kami jadi merasa dirugikan dong, Kami berharap ada perubahan dan bisa pihak PDAM bisa melakukan perbaikan secara maksimal, agar dirasakan seimbang pasokan air dan pembayan,” kata Sudono.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Sukabumi Fraksi Partai PKS, Danny Ramdani mengaku geram dan miris mendengar adanya keluhan masyarakat sebagai pelanggan air minum dan bersih di Perumda PDAM TBW Kota Sukabumi, hal tersebut harus segera diatasi dan lakukan perubahan.
“Apa yang diutarakan para pelanggan atas adanya keluhan pasokan air bersih, sudah haknya sebagai pelanggan untuk mendapatkan pasokan air secara maksimal. Tinggal menunggu kesigapan pihak PDAM untuk mencari solusi agar keluhan tidak terus terjadi,” tegas Danny saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp.
Danny menegaskan, Sudah saatnya pihak PDAM TBW Kota Sukabumi, segera melakukan langkah konkret, untuk memperbaiki kendala yang dihadapi masyarakat. Terutama dari sisi perubahan kinerja dan tekhnis.
“PDAM harus cepat memperbaiki, jangan sampai masyarakat memberikan toleransi terus. Padahal ini sudah memasuki musim penghujan sejak awal Desember kemarin, harusnya bisa dirasakan maksimal pasokan air kepelanggan,” katanya.
Kalau tersendatnya pasokan air bersih terus dirasakan, ini akan menjadi satu pelayanan yang dianggap tidak bagus. Hal ini harus ada langkah dan solusi, dari sisi perbaikan sistem meminimalisir terjadinya keluhan serupa setiap tahun.
“Kasihan warga tidak mendapatkan aliran air yang baik. Jangan sampai masyarakat dituntut untuk membayar terus iuran bulanan. Tapi ketersediaan air kepelanggan tidak sesuai dengan harapan. Kami bersama semua stakeholder Kota Sukabumi menunggu adanya gebrakan dari pucuk pimpinan baru Perumda PDAM DPW,” cetus Danny.