Beranda Kabupaten Agam Manajer Kebun Coklat PT. Inang Sari, Krisno : “Jayanya Coklat Untungnya Rakyat”

Manajer Kebun Coklat PT. Inang Sari, Krisno : “Jayanya Coklat Untungnya Rakyat”

422
0
RSUD Tobelo

PT. Inang Sari sebuah perusahaan perkebunan yang bergerak dalam bidang Coklat sejak 20 tahun nan lalu sangat berjaya dan merupakan juga menjadi bahan pelajaran bagi murid di sekolah- sekolah.

“Sebagai pimpinan kebun Coklat sangat berharap untuk dapat menciptakan suasana yang aman dan damai agar kita dapat menjalankan aktivitas berjalan lancar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahtraan rakyat,” - Manajer Kebun Coklat PT. Inang Sari, Krisno -

HUT Bahayangkara

Agam, Sumbar | Coklat yang merupakan komoditi unggulan di Provinsi Sumatra Barat yang kebun Coklatnya berada dikawasan Nagari Manggopoh Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Propinsi Sumatra Barat adalah penghasil terbesar dan sekaligus penyumbang untuk pendapatan asli daerah, selain juga tentunya dapat meingkatkan kesejahtraan rakyat khususnya rakyat disekitar Perusahaan Coklat.

“Khusus untuk perkebunan Coklat yang luasnya 1.500 hektar yang hanya dapat dimanfaatkan untuk penanaman Coklat seluas 500 hektar dengan 100 karyawan tentunya banyak persoalan yang selalu menggelinding,” ungkap Krisno saat ditemui dikantor PT. Inang Sari di kawasan Nagari Manggopoh, Jumat (04/09/2020).

Diuraikan Krisno lebih dalam, “saya masuk perusahaan ini sekitar tahun 2015 dimana kala itu perusahaan sedang anjlok hingga kini. Namun dengan tantangan inilah saya harus mampu untuk membenahi sekaligus dapat meningkatkan hasil dari kebun Coklat,” kisahnya.

Dengan kualitas bagus sudah pasti harga melonjak yang imbasnya tentu saja akan lebih meningkatkan penghasilan para petani Coklat.

Jujur saja, kata Krisno bahwa, “saya yang dipercaya oleh perusahaan Inang Sari sebagai manajer kebun yang sedang turun hasil produksinya memang awalnya agak berat untuk melaksanakannya. Tapi, karena panggilan jiwa, saya beranikan sikap untuk menangani persoalan kebun Coklat,” imbuhnya.

Menyinggung tentang izin HGU yang sejak empat tahun lalu telah diusulkan ke Kanwil Pertanahan Propinsi Sumatra Barat hingga kini belum jua keluar. Namun, saya berperasangka baik mungkin itu prosesnya. Tapi nampaknya ada sedikit benturan atau ketidak cocokan data antara Kanwil BPN Propinsi Sumatra Barat dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Agam.

“Berangkat dari persoalan itu semua, Saya sebagai pimpinan kebun Coklat sangat berharap untuk dapat menciptakan suasana yang aman dan damai agar kita dapat menjalankan aktivitas berjalan lancar yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahtraan rakyat,” pungkasnya. (desleo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here