Miriiis !!! Beras Bansos untuk Warga Diduga Digelapkan Oknum Pegawai Desa

0
439

Program bantuan pangan beras yang diberikan sebagai tambahan bantuan kepada penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2023 diduga sengaja diselewengkan oleh oknum Pemerintah Desa.

Sukabumi, Jabar | Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan program penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) untuk bantuan pangan tahun 2023 pada April lalu.

Yang telah disalurkan selama 3 bulan untuk periode pertama Maret sampai Mei dan periode kedua dari September sampai November 2023 kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Namun diduga beras bantuan sosial untuk warga Ds.Pasir suren,Kec. Pelabuhanratu, Kab.Sukabumi ini digelapkan oleh oknum pemerintah desa setempat.

Menurut pengakuan warga saat diminta keterangan mengatakan, hampir 100 lebih penerima manfaat yang sudah mendapatkan surat pemberitahuan dari PT. pos Indonesia, namun pada saat penyaluran hari Rabu (27/9/23), mereka tidak menerima bansos berupa beras 10 kg tersebut.

“Kami datang ke kantor desa untuk mengambil beras 10 kg dengan membawa surat pemberitahuan dari PT. pos Indonesia, tapi apa yang terjadi beras sudah habis dan kami pun tidak kebagian,” ujar salah seorang warga yang enggan namanya untuk dipublish.

Ironis, saat ditanyakan kepada pegawai pemdes, mendapat jawaban yang tidak memuaska bahkan dijanjikan akan mendapat bantuan beras secara doble pada penyaluran bulan depan.

“Bagi warga yang tidak kebagian sekarang di dobel untuk penyaluran bulan depan yang penting surat pemberitahuan nya jangan hilang dan kami akan konfirmasi dulu ke PT. Pos,” ungkap warga mengutip keterangan dari staf desa.

Lebih miris,menurut pengakuan dari penerima manfaat, kejadian seperti ini bukan hanya sekali atau dua kali ini saja. Untuk penyaluran periode pertama bulan Maret sampai Mei juga banyak yang tidak menerima bahkan hampir ratusan penerima manfaat yang tidak kebagian.

“Beras itu diangkut ke rumah pa kades sebagian oleh tim sukses pada waktu mau pemilihan kepala desa, tim sukses salah satu calon memberi himbauan kepada warga setempat terutama ibu-ibu, kalau mau beras datang aja ke rumah pa kades dan harus nyoblos yang nomor ini,” ungkap warga yang meminta agar namanya tidak dipublish.

Sementara itu, Enyang Kades Pasir Suren saat dikonfirmasi via telepon mengakui ada kekurangan sedangkan untuk danom dengan beras sesuai kiriman dari Bulog tapi heran paginya saat akan disalurkan beras tersebut berkurang.

“Kurang lebih 57 dari 1200 penerima manfaat yang tidak kebagian dan dari kekurangan itu masyarakat juga menanyakan dan PT. Pos juga sudah tahu, tapi kami Insya Allah akan bertanggung jawab,” ucapnya.

Lanjut enyang, selama ini sudah beberapa kali setiap penyaluran beras selalu kurang dan penyaluran bulan sekarang yang kekurangannya lebih banyak.

“Saya juga heran, dalam setiap penyaluran beras selalu kurang dan dalam penyaluran bulan ini kekurangannya paling banyak,” ujar Enyang.

Camat Pelabuhanratu Ali Iskandar, memberikan tanggapan via voice note aplikasi WhatsApp, sudah kita undang pihak Sekdes termasuk juga pengelola kecamatan, jadi yang 57 itu bukan hilang atau ada yang ngambil.

“Berdasarkan data yang ada biasanya bulan bulan sebelumnya itu 1353 KPM sekarang kuotanya hanya 1296 KPM, perubahan kuota itu tentu berdasarkan mekanisme dan itu kewenangannya kementrian pusat berdasarkan data dinamis kondisi kerawanan kemiskinan di setiap desa,” terangnya.

Lanjut Ali, faktanya real yang 57 KPM itu sudah meningkat tingkat kesejahteraannya atau memang datanya yang tidak akurat dan kami akan selidiki.

“Kalau sebelumnya dapat tapi sekarang tidak dapat tetapi tidak dapat undangan itu clear diputus secara sistem sebagai penerima dampak, kalau yang mendapatkan undangan tapi berasnya tidak ada itu pasti ada masalah,” tegasnya. (Heri)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here