Abdullah, Ketua DPK Lidik Krimsus RI Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat berharap adanya perhatian serius dari Pemerintah setempat dan Aparat Penegak Hukum dalam upaya menertibkan PETI oleh para penambang liar yang merajalela di Kab Sintang saat ini.
Sintang, Kalbar | Menurut Abdullah yang pada kesempatan peninjauannya ke lokasi penambangan secara langsung tersebut dengan mata kepala sendiri melihat bahwasannya di Sungai Kapuas masih terdapat puluhan set mesin Jek.
“pekerjaan PETI ini sudah lama beroperasi dan sepertinya tidak ada tindakan atau larangan dari Polres Sintang, kita juga heran apakah memang disengaja dibiarkan peti beroperasi di Sungai Kapuas?,” herannya.
“Saya langsung terjun kelokasi dan melihat ada puluhan set mesin Jek para penambang emas, dan kalau saya boleh berpendapat, mesin jek yang sekarang ini jika di artikan itu bukan penambang rakyat secara tradisional, karena menggunakan mesin Fuso,” jelasnya.
“Jadi saya berharap agar Polres Sintang, Polda Kalbar menertibkan kapan perlu membubarkan tambang emas illegal yang berada di Sungai Kapuas tanpa terkecuali, faktanya dimusim kemarau pasir di Sungai Kapuas ibarat pulau baru akibat pasir sudah timbul akibat mesin jek penambang emas,” ketusnya. (Tim)
