Pembangunan Huntap di Malasari Gunakan Baja Ringan Tidak Berstandar SNI

0
14

Terendus dugaan kejanggalan pada proyek pembangunan rumah hunian tetap (Huntap) di Kampung Kopo, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

Bogor, Jabar | Dari hasil pantauan awak media di lokasi pembangunan, terlihat penggunaan baja ringan yang tidak menggunakan daftar aplikator baja ringan yang lolos rekomendasi dari Dinas PUPR melalui Bidang Jasa Konstruksi.

Selain itu, tulisan kode Aluminium Seng (AS) dan Logo SNI tidak terlihat pada bagian baja ringan yang digunakan. Hanya terlihat ukuran baja ringan sebesar C. 75 x 35 x 6m dan merk produk.
Terpisah saat dikonfirmasi kepada Hery Mulyana sebagai konsultan pengawas, membenarkan penggunaan baja ringan di proyek Huntap tidak menggunakan aplikator. Menurutnya, harga pasaran yang mahal.

“Kan pasarannya itu satu meter itu kan hampir 150 rb ya, karena ini swakelola saya bikin RAB-nya hanya 90 ribuan,” kata Hery kepada wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (21/09/2023).

“Enggak ada aplikator itu langsung, kita nggak pakai aplikator kalau pakai aplikator mahal enggak pada mau, harga segitu mah. Itu mah terserah Pokmas, mau beli dimana,” tegasnya.

Sementara Ketua Pokmas setempat, Hadi selalu bungkam saat dikonfirmasi wartawan.

Diketahui, berdasarkan surat Nomor: 600.2.10/7285 Jaskon – DPUPR yang ditandatangani Kepala Bidang Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bogor, Ir. Bambang Widadi terdapat sebanyak 6 aplikator baja ringan yang lolos rekomendasi. (Richard Tobing)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here