Potensi Gurita Menjanjikan, Sayangnya Nelayan Ende Masih Gunakan Alat Tangkap Seadanya

0
88
potensi

Potensi Gurita Menjanjikan, Sayangnya Nelayan Ende Masih Gunakan Alat Tangkap Seadanya. Cuaca Laut Pantai Selatan Flores tepatnya di Desa Serandori, Desa Maubasa Barat dan Desa Maubasa Kecamatan Ndori, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) tampak bergelombang pada Sabtu siang (02/09/2023).

Ende, NTT | Hanya beberapa nelayan saja yang pergi melaut, beberapa nelayan gurita di desa pesisir ini pun sedang duduk diteras rumah mereka sedang bercengkrama dengan mahasiswa Undana Kupang, Fakultas Peternakan dan Kelautan Perikanan, Jurusan Sumberdaya Perairan.

Dalam rangka kegiatan penelitian tentang Kontruksi alat tangkap gurita khususnya kelompok nelayan gurita Watukaka didesa Serandori , Kecamatan Ndori, Kabupaten Ende, NTT, mereka mengaku usai turun ke laut, namun cuaca masih belum bersahabat.

Potensi Gurita di Perairan Ende Flores, NTT menjanjikan, harga gurita di tingkat pengepul di Kota Ende, Flores sebesar Rp50ribu per kilogram, ini jauh meningkat dibanding sebelumnya saat pandemi Covid-19 yang hanya berkisar antara Rp15ribu hingga Rp20 ribu per kilogramnya.

potensi
Said MS. Parera, Ketua Kelompok Nelayan Gurita Watukaka

Berdasarkan hasil pendataan kelompok nelayan gurita di wilayah Kabupaten Ende saat ini tercatat ada 3 kelompok nelayan gurita, Kelompok Nelayan Gurita Arubara, Kecamatan Ende Selatan, Kelompok Nelayan Gurita Maunggora, Kecamatan Nangapenda dan Kelompok Nelayan Gurita Watukaka, Kecamatan Ndori, Kabupaten Ende, namun belum digarap maksimal.

Kelompok Nelayan Gurita Watukaka di Dusun Ippi, Desa Serandori, Kecamatan Ndori pun masih menggunakan peralatan seadanya saat memancing gurita dan menggunakan umpan buatan sendiri, selain itu masih menggunakan perahu berbahan kayu meskipun tidak pas digunakan untuk memancing gurita.

“Masih bergelombang sehingga air laut masih kotor, kami kesulitan melihat terumbu karang di dasar laut yang menjadi tempat tinggal gurita,” ucap, Said MS. Parera, Ketua Kelompok Nelayan Gurita Watukaka kepada Bhayangkara Utama.

Dia mengatakan harga gurita di pasaran saat ini mulai membaik, nelayan gurita pun bersemangat memancing, saat ini harga gurita Rp50.000/kg di tingkat pengepul, jauh lebih baik dibandingkan setahun sebelumnya yang hanya Rp15.000 hingga Rp20.000 per kilogramnya.

“Hasil tangkapan tidak menentu, kalau ombak atau air laut kotor maka kami tidak memancing, kadang sehari bisa dapat uang Rp200 ribu sampai Rp600 ribu,” katanya.

Said, mengakui, dengan keterbatasan alat tangkap,  membuat nelayan gurita pun seakan enggan melaut.

Di Dusun Ippi Desa Serandori sendiri menurut Said, “Ada banyak anggota nelayan pemancing gurita, potensi masih besar sementara kami para nelayan gurita masih mengalami kendala keterbatasan alat tangkap seperti perahu dan alat tangkap atau alat mancing gurita. Banyak nelayan masih belum tertarik beralih dari menangkap ikan menjadi pemancing gurita,” ungkapnya.

“Saya berharap agar ada perhatian khusus dari Pemerintah setempat, baik Pemerintah Desa, maupun Pemerintahan Kabupaten untuk bisa memperhatikan kami para nelayan Gurita untuk memberikan bantuan berupa alat tangkap gurita,” harapnya.

“Mengingat musim-musim tertentu juga biasanya hasil tangkapan gurita kami meningkat namun kami para nelayan gurita biasanya kesulitan untuk memasarkannya. Untuk itu juga kami berharap ada perhatian dari Pemerintah untuk supaya bisa membantu kami khususnya di Kecamatan Ndori untuk bisa mendirikan Pabrik Es mini guna mengawetkan gurita,” harapnya lagi.

potensi
Kepala Desa Maubasa Barat, Amir Abday, S.Pd

Senada dengan ketua kelompok nelayan gurita tersebut, Kepala Desa Maubasa Barat, Amir Abday, S.Pd., saat dikonfirmasi mengatakan, “Untuk wilayah Ndori pesisir, rata-rata warga masyarakatnya bermata pencarian nelayan, Laut Selatan, Pantai Ndori ini sangat menjanjikan, banyak hasil tangkapan para nelayan yang dijual atau dipasarkan, namun sayang kita masih mengalami keterbatasan alat atau bahan seperti Frisher atau alat pengawet ikan dan gurita,” ujarnya, Sabtu, (02/09/2023).

“Kami berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten untuk warga nelayan kami untuk bisa mendirikan pabrik es mini untuk wilayah kecamatan Ndori. Karena selama ini para nelayan kami sangat kesulitan untuk mendapatkan es untuk mengawet hasil tangkapan mereka. Kadangkala para nelayan harus membelinya dari Kabupaten Sikka yang berjarak puluhan kilometer,” ungkap Kades Maubasa Barat, Amir Abday. (DM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here